PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Guna (BPSP) dengan tiga perusahaan multinasional yakni PT Nesinak Manufacturing Indonesia (Jepang), PT Youmi Medika Industri (Tiongkok), dan PT Luban Material Indonesia (Tiongkok).
Direktur Penting PT KITB Ngurah Wirawan mengatakan masuknya tiga perusahaan Mendunia itu adalah momen Krusial bagi KITB Kepada menjadi kota terpadu yang modern.
“KITB didesain Kepada menjadi kawasan yang lebih dari sekadar industri, dengan konsep integrasi kota, pariwisata, dan industri. Kami berkomitmen menyediakan fasilitas terbaik Kepada para investor dan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis Mendunia,” ujar Ngurah dalam keterangannya, Sabtu (7/12).
Ia mengungkapkan KITB adalah satu-satunya kawasan di Indonesia yang Mempunyai tiga Kawasan Ekonomi Tertentu (KEK), Yakni pengolahan industri, logistik dan transportasi, serta pariwisata. Dengan Posisi strategis di tengah Pulau Jawa, ditambah dengan akses langsung ke jalur Trans Jawa dan infrastruktur pelabuhan modern, itu menjadikan KITB sebagai simbol percepatan pembangunan nasional.
“Kehadiran tenant dari Jepang, China, dan Indonesia semakin mengukuhkan posisi KITB sebagai pusat investasi Mendunia yang memberikan Kesempatan besar bagi investor Kepada menciptakan bisnis baru, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan Akibat positif bagi masyarakat,” beber Ngurah.
PT Nesinak Manufacturing Indonesia menjadi sorotan dalam acara tersebut. Itu menjadi perusahaan Jepang pertama di KITB. Dengan investasi senilai Rp20 miliar, perusahaan tersebut menempati lahan seluas 1,8 hektare Kepada memproduksi komponen karet bagi elektronik dan otomotif, yang akan diekspor ke Jepang, Amerika Perkumpulan, dan Eropa.
“Kami telah beroperasi di Indonesia selama 27 tahun, dan KITB menawarkan Kesempatan besar Kepada Pengembangan kami. Dengan Posisi strategis dan infrastruktur unggulan, kami optimistis produksi di KITB akan mendukung permintaan pasar Mendunia. Kami percaya KITB adalah pilihan ideal Kepada pengembangan bisnis kami,” ucap President Director PT Nesinak Manufacturing Indonesia, Yoshihiko Tanaka.
Sementara itu, PT Youmi Medika Industri, yang telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun di sektor alat kesehatan, turut memperkuat posisinya di KITB dengan mengambil delapan unit BPSP seluas 8.316 meter persegi. Perusahaan itu Konsentrasi pada produksi cotton swabs dan menyediakan fasilitas kantin Kepada karyawannya.
“Kami sangat menghargai dukungan KITB dalam mempercepat proses investasi kami. Dengan fasilitas dan infrastruktur yang modern, kami optimistis dapat menjangkau pasar Dunia, seperti Dubai dan Asia Selatan, sekaligus memperkuat Indonesia sebagai pusat produksi alat kesehatan,” ujar Direktur PT Youmi Medika Industri, Windie Bolo Morta.
Di sisi lain, Direktur PT Luban Material Indonesia, Zhao Yingying menegaskan bahwa pihaknya akan membawa pendekatan industri hijau ke KITB. Sejauh ini, perusahaan telah memproduksi jendela, pintu, dan teralis berbahan dasar aluminium, dengan memanfaatkan bahan baku lokal dan mempekerjakan lebih dari 50% tenaga kerja Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam melimpah dan pasar yang berkembang pesat. Kami bangga menjadi bagian dari KITB, dan kami berharap dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui produk kami yang ramah lingkungan,” Jernih Zhao. (Z-11)