HOLDING BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) melakukan re-masterplan atau penataan ulang kawasan Borobudur, Jawa Tengah, untuk mewujudkan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.
“Kami ingin memastikan Borobudur tidak hanya dilihat sebagai peninggalan masa lalu, tetapi juga sebagai simbol inovasi yang akan terus berkembang demi mewujudkan destinasi pariwisata berkelas dunia,” ujar Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono dalam keterangan resmi, Rabu (18/9).
Buat mewujudkan visi pariwisata Borobudur yang berkualitas dan berkelanjutan, InJourney melalui IDM melakukan penataan ulang kawasan Borobudur dengan menggunakan empat pilar yakni spiritual, konservasi, pendidikan, dan pariwisata.
Baca juga : Dorong Pemanfaatan Potensi Capekl untuk Bingungkatan Kesejahteraan Masyarakat Borobudur
Pada pilar spiritual, InJourney melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau dengan memperbaiki fasilitas pendukungnya untuk mendukung kegiatan keagamaan. Pilar konservasi dilakukan dengan preservasi situs warisan budaya dan revitalisasi ruang terbuka hijau, lanskap untuk fungsi penyangga pelestarian situs dan melakukan pengaturan alur kunjungan wisatawan dan kuota naik ke candi.
Lebih lanjut, untuk pilar pendidikan dilakukan pengembangan ruang dan fasilitas interpretasi dan edukasi. Sementara pariwisata adalah dengan pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Beberapa proyek strategis dilakukan InJourney antara lain dengan berfokus pada penataan zona 2 dengan strategi yang mencakup penambahan area hijau melalui aforestasi.
Maya menjelaskan salah satu fokus utama dari rencana ini adalah pendirian Borobudur Spiritual Sanctuary, sebuah pusat yang dirancang untuk meditasi, pendidikan, dan pelestarian nilai-nilai spiritual.
Baca juga : Luhut Optimistis Kabupaten Samosir Lalu Dilirik Investor
“Dengan fasilitas ini, Borobudur akan menjadi ruang bagi pengunjung untuk tidak hanya mengagumi keindahan fisiknya, tetapi juga untuk merasakan kekuatan spiritual yang tersimpan di dalamnya,” katanya.
Selain itu, dalam pengembangan zona 2, IDM juga melakukan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dengan mengembalikan koefisien dasar bangunan (KDB) di area Candi Borobudur dibawah angka 4% sebagaimana direkomendasikan oleh Unesco atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan nyaman.
Fasilitas-fasilitas baru seperti taman lanskap, museum, dan Kampung Seni Borobudur akan dibangun untuk menambah daya tarik Borobudur sebagai pusat seni dan budaya. Kampung Seni Borobudur akan dibangun di area seluas 10,74 hektare dan dirancang untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dengan berbagai fasilitas yang modern.
“Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional yang dirancang untuk menjadi destinasi wisata yang menarik dengan fasilitas yang lebih baik dan akses yang mudah bagi wisatawan,” jelas Maya. (Z-8)