Kaum Muda Dikepung Pinjol

Dampak Enggak baik pinjaman online (pinjol) bagi masyarakat sepertinya sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan. Situasi ini Enggak hanya menimpa masyarakat kelas pekerja, tetapi juga kaum muda yang mayoritas belum mempunyai pekerjaan yang mapan.

Berdasarkan riset yang dilakukan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), utang yang dimiliki generasi muda Indonesia melalui mekanisme pinjol Rupanya lebih besar Kalau dibandingkan rata-rata Pendapatan yang mereka terima. Riset tersebut mengungkapkan, dengan pendapatan rata-rata pemuda di Indonesia dengan rentang umur 18 Tiba 34 tahun hanya Rp2 juta per bulan, utang mereka di pinjaman online yang mencapai Rp2,3 juta Tiba Rp2,5 juta.

Maraknya fenomena ‘besar pasak daripada tiang’ ini Enggak terlepas dari skema yang dipromosikan para penjual layanan pinjol ini. Umumnya pinjaman ini menjanjikan akses yang begitu mudah dan Segera Demi mendapatkan Anggaran Kontan tanpa persyaratan yang sulit kepada calon penggunanya.

Dengan situasi tersebut, ditambahnya pola hidup yang cenderung konsumtif, fenomena pinjol di kalangan anak muda ini seperti menemukan tempat berkembang biak. Sayangnya, kaum muda yang belum mempunyai Pendapatan tetap ini seringkali Enggak Fasih dalam melakukan pembayaran kembali. Konsekuensinya, riset Indef juga mengungkapkan bahwa Ketika ini muncul tren peningkatan pinjaman perseorangan yang Mandek dan jumlah outstanding-nya di kalangan anak muda.

Cek Artikel:  Mempercepat Hak Angket

Fenomena mecetnya pembayaran produk pinjaman pinjol atau buy now pay later (BNPL) atau pay later di kalangan muda ini Enggak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh dunia.

Banyak kalangan menyebutkan, terlilitnya kaum muda dan juga tentunya kelas pekerja dengan utang yang ditawarkan melalui platform pinjol ini Enggak terlepas dari ketidaktahuan mereka. Walaupun merupakan hal yang lumrah dan Absah-Absah saja Demi dilakukan, publik harus sadar bahwa pinjaman merupakan sesuatu yang harus dibayar. Artinya, setiap peminjam harus Mengerti akan kemampuan dalam membayar.

Banyak kaum muda, bahkan dari kalangan intelektual pun, seringkali kurang sadar mengenai hal ini. Mereka baru sadar bahayanya pinjol ketika terlilit utang begitu dalam di luar kemampuan bayarnya.

Publik tentu Lagi ingat ketika ratusan mahasiswa di salah satu kampus ternama di Bogor terjebak utang di 4 platform pinjol. Walaupun sebagian terjadi akibat penipuan, kasus itu cukup mengejutkan karena menimpa kaum muda yang tingkat intelektualnya relatif tinggi.

Cek Artikel:  Hak Angket Jangan Maju Ngaret

Celakanya, menurut Indef, merebaknya pinjol di kalangan anak muda Mempunyai relevansi dengan maraknya judi online. Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan adanya transaksi mencurigakan yang terkait dengan perjudian sebesar 11,84% dari total 94.000 laporan pada 2022.

Nomor ini mengalami peningkatan signifikan Kalau dibandingkan tahun 2020 yang hanya sebesar 1,6% dari 68.000 laporan. Artinya, dari tahun 2020 hingga 2022, laporan terkait perjudian meningkat Kurang Lebih 10 kali lipat.

Rekanan antara judi online dan pinjaman online, kata Indef, sangat erat, terutama Kalau Menyaksikan nominal transaksi judi online yang mencapai Rp69,6 triliun dari 69,9 juta transaksi yang dianalisis oleh PPATK pada 2022. Sementara itu, pertumbuhan pinjol hingga Desember 2022 mencapai 71% dan 18% pada Juli 2023.

Selain itu, bukti lain yang mendukung Intervensi ini ialah adanya tren pencarian yang Nyaris serupa di mesin pencari Google, Yakni pencarian terkait situs Zeus Slot dengan pinjaman online. Dari tahun 2021 hingga akhir 2022, terdapat peningkatan pencarian kata kunci terkait Zeus Slot dan pinjaman online.

Mengingat situasinya sudah mencemaskan, sebaiknya pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tak henti-hentinya melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat, khususnya anak muda, mengenai Berkualitas-buruknya platform pinjol ini.

Cek Artikel:  Mencegah Kotak Hampa Pilkada

Apalagi sudah cukup banyak berseliweran platform pinjol ilegal yang bunganya begitu tinggi dan membahayakan. Anak muda harus Akurat-Akurat mempertimbangkan risiko sebelum memutuskan Demi menjadi lender di suatu pinjol. Pinjaman Dapat menjadi bermanfaat apabila paham kemampuan bayar dan konsekuensinya.

Terkait masifnya judi online, kita patut mengapresiasi Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi yang memerintahkan jajaran kementeriannya Demi menyapu Bersih judi online dalam waktu sepekan. Kalau Sasaran ini meleset, negara Akurat-Akurat dalam keadaan darurat judi online. Sedihnya, negara kalah melawan penyelenggara judi onlline.

Mungkin Anda Menyukai