PENUNJUKAN Patrick Kluivert sebagai Instruktur timnas Indonesia dianggap kejutan bagi publik Belanda. Sejumlah media Belanda pun mengulas soal kiprah Kluivert.
Menurut eks pemain Belanda Marciano Vink, Kluivert memang Mempunyai pengalaman yang berbeda-beda seusai pensiun sebagai pemain. Dia menjadi asisten Instruktur, direktur olahraga dan akademi, hingga kemudian menjadi Instruktur kepala.
Sebagai Instruktur kepala, Kluivert baru menangani dua tim Ialah timnas Curacao dan klub Turki, Adana Demispor. Menurut Vink, Kluivert memberikan Rona permainan dengan gaya menyerang seperti dilakukannya di Demispor.
“Kluivert telah Mempunyai banyak peran berbeda dalam sepak bola. Yang saya pahami, dia sangat Bagus dengan Adana Demirspor,” kata Marciano Vink dalam bincang Voetbalpraat ESPN Belanda.
“Dia memainkan sepak bola menyerang dengan sangat bagus. Setelah itu tiba-tiba dipecat,” imbuhnya.
Di klub Turki itu, Kluivert memimpin 20 pertandingan dengan statistik rata-rata 1,50 poin per laga. Dia mencatatkan 8 kemenangan, 6 imbang, dan 6 kekalahan dengan 41 gol, dan kemasukan 29 kali.
Hanya, Kluivert yang sejatinya dikontrak dua tahun di Demirspor hanya bertahan selama lima bulan.
Di timnas Indonesia, Kluivert akan ditemani dua asisten asal Belanda pula Ialah Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Marciano Vink berandai-andai Apabila Pastoor yang menjadi Instruktur kepala.
“Anda tentu mengharapkan sebaliknya, bukan? Pastoor sebagai Instruktur kepala dan kemudian Landzaat dan Kluivert sebagai asistennya,” ujar Vink.
Menurut eks pemain Eredivisie, Kees Luijckx, sosok Kluivert didapuk sebagai Instruktur kepala dengan Dalih spesifik. Dia menilai Kluivert akan menjadi figur Istimewa sedangkan Pastoor dan Landzaat akan mendukung dari sisi teknis.
“Akan lebih menarik Apabila Anda menjadikan Kluivert sebagai Instruktur kepala. Kluivert ialah figur Istimewa. Pastoor dan Landzaat ialah sosok profesionalnya. Menurut saya, ini Pembangunan yang bagus,” ujarnya. (Z-2)
