Kasus PMK di Tasikmalaya Lanjut Bertambah

Kasus PMK di Tasikmalaya Terus Bertambah
Petugas melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi di Kabupaten Tasikmalaya(MI/KRISTIADI)

KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Tetap Lanjut bertambah. Sebanyak 126 sapi mengalami Mortalitas dan dipotong paksa.

Penyebaran kasus ini total sudah menyebabkan 523 sapi positif, tersebar di 17 kecamatan dan 31 desa.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin mengatakan, hasil Penyelidikan yang dilakukan oleh tim unit reaksi Segera (URC) kembali menemukan kasus PMK. Intervensi terbaru mendapati 68 sapi Wafat, dan 58 dipotong paksa. Total kejadian mencapai 523 sapi positif dan 30 sembuh.

 

“Petugas telah berupaya melakukan vaksinasi yang totalnya sudah menjangkau 10 ribu sapi pada tahun Lampau. Tahun ini, kami Mempunyai 670 dosis vaksin Buat 439 sapi. Kami juga melakukan disinfektan kandang yang tersebar di 80 Letak, serta memberikan edukasi di 150 Letak,” katanya, Kamis (23/1).

Cek Artikel:  Jelang Pilkada, Perekaman E-KTP Pemilih Pemula di Kota Sukabumi Letih 99,48

Dia menambahkan PMK sudah menyebar di 17 Kecamatan. Pada awalnya, pada Desember 2024, Intervensi kejadian berada di Desa Cikawungading, Cipanas, Ciheras, Kertasari, di Kecamatan Cipatujah.

Kabupaten Tasikmalaya Mempunyai populasi sapi sebanyak 45 ribu ekor. Buat menekan kejadian PMK, pihaknya memberikan vaksin dan vitamin, Sokongan dari Kementerian Pertanian dan Pemprov Jabar.

Penyebaran kasus PMK Membikin pemerintah kabupaten memutuskan menutup pasar hewan di Kecamatan Manonjaya ditutup pada 14-27 Januari.

“Kami menyarankan peternak Pandai melakukan terobosan dengan Metode memberikan jamu, kunyit, telur, madu dan gula aren agar kondisi ternak yang terjangkit PMK Pandai kembali sembuh,” pungkas Tatang.

Cek Artikel:  Pemkot Bandung Tegaskan Hak Kesetaraan Bagi ODHIV

 

 

Mungkin Anda Menyukai