Kasus Penyimpangan Sertifikasi Mesin Diesel Toyota Mendunia, TMMIN Bilangant Bicara

Kasus Penyimpangan Sertifikasi Mesin Diesel Toyota Global, TMMIN Angkat Bicara
(TMMIN)

SETELAH Toyota terseret skandal Daihatsu yang menghebohkan, Toyota kembali mendapat masalah di awal 2024 ini. Toyota didapati melakukan praktik manipulasi untuk mesin diesel yang digunakan oleh konsumen di seluruh dunia.

Toyota Industries Corporation (TICO) melaporkan kepada Toyota Motor Corporation (TMC) terkait investigasi yang dilakukan oleh sebuah komite khusus yang dipimpin Hiroshi Inoue. Hasil investigasi mengindikasikan adanya ketidaksesuaian dengan aturan sertifikasi dalam uji mesin diesel. Berdasarkan investigasi tersebut menunjukan adanya perbedaan hasil pengujian tenaga dan vibrasi antara mesin yang dites dengan mesin untuk produksi massal.

“Hasil investigasi menemukan bahwa ketidaksesuaian terjadi selama pengujian daya kuda untuk sertifikasi tiga model mesin diesel untuk mobil yang Toyota tugaskan kepada TICO. Selama pengujian sertifikasi, kinerja daya kuda mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat terlihat lebih halus dengan variasi yang lebih minim,” demikian pernyataan Toyota global yang dikutip dari situs resminya.

Cek Artikel:  Jelang Libur Nataru 20232024, DCVI Kembali Gelar Program Mercedes-Benz Commercial Vehicles Year-End Rescue 2023

Baca juga : Jangan Panik jika Mobil Listrik Lemot atau Wafat Total

Karena tidak menimbulkan risiko terhadap keselamatan, pihak Toyota menyatakan bahwa konsumen tidak perlu menghentikan penggunaan kendaran yang terkena dampa, dan atas masalah yang terjadi, Toyota meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

“Kami telah memverifikasi ulang produk-produk massal yang diproduksi di pabrik dan memastikan bahwa mesin dan kendaraan yang terkena dampak memenuhi standar kinerja mesin. Oleh karena itu, tidak perlu menghentikan penggunaan mesin atau kendaraan yang terkena dampak. Tetapi, kami dengan tulus meminta maaf kepada pelanggan kami yang telah mendukung kendaraan yang terkena dampak dan menunggu dengan waktu yang lama, serta kepada semua pemangku kepentingan lainnya atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang signifikan yang telah terjadi.”

Bukan main-main, ada 10 model mobil yang terindikasi terlibat dalam skandal ini dengan merek Toyota, Lexus, Mazda, dan Hino. Sebagai contoh mesin dengan kode 1GD yang digunakan Land Cruiser Prado, Hiace, Hilux, Fortuner, kemudian Mazda Bongo, dan Hino Dutro.

Cek Artikel:  Mengupas Tuntas Honda Brio 2024 Harga, Kelebihan, dan Kekurangan

Baca juga : Pertamina NRE Gandeng Toyota Kembangkan Ekosistem Hidrogen untuk Transportasi

Kemudian untuk mesin 2GD juga disematkan untuk Hilux dan Innova. Bukan ketinggalan juga mesin F33A yang digunakan Land Cruiser 300 dan LX500d juga dicurigai tidak sesuai dengan sertifikasi yang sudah dikeluarkan.

Bahkan situs resmi mencantumkan Fortuner periode Mei 2020 buatan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) termasuk yang terindikasi bermasalah. Mobil-mobil ini dibuat untuk pasar Eropa, Timur Tengah, dan Asia. 

Berdasarkan hasil penyelidikan, TICO hari pada Senin (29/1) memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin yang terkena dampak. Toyota juga memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang dilengkapi mesin yang terkena dampak.

Baca juga : Tantangan Kinerja Ekspor Toyota di Tengah Gempuran Disrupsi Ekonomi Mendunia

“Kedepannya, kami akan memberikan penjelasan rinci kepada pihak berwenang dan segera mengambil tindakan yang tepat, termasuk melakukan pengujian di hadapan saksi jika diperlukan.” tutup Toyota.

Menanggapi hal itu, Vice President Director TMMIN Bob Azam menyampaikan bahwa kasus tersebut tidak berimbas terhadap produk Toyota di Indonesia.

Cek Artikel:  Wuling Tampilkan Air Ev Ciptaan Konsumen di GIIAS 2024

“Sehubungan dengan informasi mengenai kekurangtepatan prosedur sertifikasi 3 mesin model Toyota oleh Toyota Industries Corporation yang diumumkan pada 29 Januari 2024, kami menyampaikan bahwa isu ini tidak berdampak pada model-model kendaraan Toyota di Indonesia. Isu ini berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berkaitan maupun mempengaruhi kinerja horsepower, torsi, maupun kinerja mesin lainnya. Isu ini juga tidak berkaitan maupun mempengaruhi keamanan kendaraan serta besaran emisi yang dihasilkan kendaraan,” ujar Bob melalui pesan singkatnya, Selasa (30/1).
 
“Kami ingin mengonfirmasi bahwa kami yakin bahwa kendaraan-kendaraan kami tidak terdampak dengan isu ini. Tetapi demikian, Toyota Indonesia sebagai bagian dari keluarga besar Toyota, dengan tulus, ingin meminta maaf kepada seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan di Indonesia terkait ketidaknyamanan dan kemungkinan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh isu ini,” jawab Bob setelah dikonfirmasi oleh Medcom.id. (S-3)

Mungkin Anda Menyukai