MENJADI tukang kayu bukanlah pilihan, apalagi Apabila digeluti oleh seorang Perempuan. Tapi tekanan dalam hidup Kepada tetap Dapat bertahan, menuntut kreatifitas yang tinggi dalam menghadapinya. Kesukaan akan kayu dan Kagak Dapat Hening Kepada mengotak-atik kayu, akhirnya tergiring menjadikan diri sebagai seorang Female Woodworker alias Perempuan tukang kayu. Sebuah profesi yang tak lazim ditemui di negeri ini.
Berangkat dari sulitnya mendapatkan pekerjaan Membangun Ce Sesa, demikian Perempuan 37 tahun itu Normal disapa, mulai melakoni pekerjaan potong memotong kayu, tepatnya sejak 2015 akhir. Cenderung nekat, karena tanpa dibarengi persiapan yang cukup seperti Biaya misalnya, juga pengetahuan dan kemampuan tentang kayu yang memang sangat minim.