Laga perdana tim berjuluk Kabau Sirah yang sebenarnya diharapkan dijalani dengan hasil manis memang tak terwujud. Kekalahan 1-3 dari Pesut Etam jadi pelajaran penting Semen Padang.
Pada laga itu bahkan Semen Padang sudah harus tertinggal lebih dulu dengan skor 0-3 lewat gol-gol Stefano Lilipaly menit ke-4, Berguinho menit ke-40 dan Leo Gaucho menit ke-53.
Gol-gol Borneo FC tercipta yang berawal dari kurangnya antisipasi dari pemain belakang juga berawal dari kesalahan yang dibuat pemain Semen Padang sendiri.
Gol semata wayang yang jadi balasan dari Kabau Sirah ke gawang Borneo FC yang dikawal Nadeo Arga Winata adalah lewat sundulan striker Ikechukwu Ngwoke di menit ke-76.
Kekecewaan dari hasil pahit ini juga dirasakan oleh Miftah Anwar Sani sebagai kapten tim. Dia menyebutkan bahwa hasil kurang bagus ini harus segera diperbaiki ke depannya.
“Kita sebagai pemain akan perbaiki ini sekaligus bahan evaluasi dan bahan lecutan menghadapi laga-laga berikutnya,” kata Miftah Sani.
Pemilik nomor punggung 2 di Semen Padang ini juga berharap kedepannya tim bisa tampil lebih baik lagi agar hasil negatif tidak terulang lagi.
Di sisi lain, pelatih Semen Padang, Hendri Susilo mengakui jika sejak laga belum digulirkan, dia sudah merasa khawatir. Kekhawatiran ini disebutnya adalah tentang kemungkinan pemainnya yang tak bisa bermain enjoy karena kurang percaya diri.
“Akhirnya apa yang saya khawatirkan jadi kenyataan. Saya pikir nervous, tidak percaya diri diawal-awal laga itu terlihat sekali sehingga Borneo FC bisa menguasai jalannya pertandingan. Ini tentu akan jadi pekerjaan rumah kita untuk ke depannya,” kata Hendri Susilo. ***