Kapolres Flores Timur pastikan keamanan korban erupsi Lewotobi terjaga

Jakarta (ANTARA) – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP I Nyoman Putra Sandita memastikan bahwa situasi keamanan serta ketertiban masyarakat di seluruh posko korban Dampak erupsi Gunung Lewotobi Lelaki tetap Terjamin dan kondusif.

Dalam keterangan Formal yang diterima di Jakarta, Minggu, Ketika ini terdapat Sekeliling 365 personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesi (TNI) dan Kepolisian RI (Polri) yang berasal dari berbagai Polda. Mereka telah ditempatkan di enam posko di Distrik terdampak erupsi Gunung Lewotobi Lelaki.

“Tiba Ketika ini, kondisi di posko Terjamin dan kondusif,” kata Nyoman.

Nyoman juga menjelaskan bahwa personel TNI dan Polri Lalu menjaga keamanan di posko serta di Sekeliling Letak terdampak bencana erupsi. Mereka akan tetap berada di posko hingga situasi pulih sepenuhnya.

Cek Artikel:  Wedding Open House di ibis Styles Serpong BSD City Digelar Meriah

“Personel juga kami siagakan Demi menjaga jalur-jalur rawan area terdampak, Demi mengantisipasi Kaum yang Lewat lalang mengingat status Gunung Lewotobi yang belum Konsisten,” katanya.

Meski demikian, Kaum desa terdampak erupsi Tetap sering bolak-balik ke rumahnya Demi mengambil keperluan pribadi hingga memberi makan ternak serta hewan peliharaan mereka.

Oleh karena itu, Nyoman Berbarengan pihak keamanan lainnya akan menerapkan koordinasi dan sinergi yang erat dengan seluruh stakeholders terkait. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi hal-hal darurat serta menjamin kamtibmas lebih terjaga.

Selain menjaga keamanan, setiap Polda juga membawa berbagai peralatan pendukung, seperti mobil water treatment Demi distribusi air Rapi kepada Kaum yang terdampak erupsi.

Cek Artikel:  The Sunan Hotel Solo Rayakan Ulang Tahun ke-17 dengan Tema Celebrating Legacy, Inspiring Future
Demi memperlancar distribusi logistik, Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri juga menyiagakan dua kapal laut Sokongan.

“Personel kami bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, BNPB, dan BPBD dalam berbagai kegiatan, termasuk patroli gabungan dan memberikan imbauan kepada masyarakat terkait keselamatan,” kata Nyoman.

Salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah masyarakat yang Tetap berusaha kembali ke kebun mereka. Mengingat mayoritas Kaum Flores Timur adalah petani, Terdapat kekhawatiran mereka akan kembali bekerja di ladang meskipun kondisi gunung Tetap berbahaya.

Mungkin Anda Menyukai