Kapal Perang Malaysia Kandas usai Tabrak Benda di Rendah Laut

Kapal Perang Malaysia Kandas usai Tabrak Benda di Bawah Laut
Ilustrasi.(Freepik)

KAPAL perang angkatan laut Malaysia tenggelam di lepas pantai Johor pada Minggu (25/8). Pihak berwenang Malaysia mengerahkan armada untuk menyelamatkan kapal yang berusia 45 tahun setelah menabrak objek bawah air yang tidak diketahui.

Nomortan Laut mengatakan bahwa kebocoran pertama kali terdeteksi di ruang mesin KD Pendekar. Air dengan cepat membanjiri kapal tersebut. 

Awak kapal gagal memperbaiki lubang tersebut. Kapal berbobot 260 ton itu tenggelam di bawah air beberapa jam kemudian di lepas pantai negara bagian Johor selatan.

Baca juga : Benua Asia: Letak, Luas, dan Negara-Negara di Dalamnya

“Seluruh 39 awak kapal dievakuasi dengan selamat, tanpa cedera,” katanya dalam suatu pernyataan. “Kebocoran tersebut diyakini disebabkan oleh kapal yang menabrak objek di bawah air,” ujarnya. 

Cek Artikel:  Gandeng Muslim Chechen, Putin Cium Al-Quran di Masjid Chechnya

Ia menambahkan bahwa operasi penyelamatan sedang dilakukan. Pengusutan telah dilakukan untuk mengetahui penyebab insiden tersebut.

Menteri Pertahanan Mohamed Khaled Nordin memerintahkan pemeriksaan kapal angkatan laut tersebut. KD Pendekar, dibangun oleh Galangan Kapal Karlskrona Varvet di Swedia, ditugaskan ke armada Malaysia pada 1979.

Baca juga : 10 Negara paling Damai dan tidak Damai Sepanjang 2023

KD Pendekar merupakan kapal perang cepat buatan Swedia. Kapal berukuran panjang 43,6 meter ini dioperasikan AL Malaysia sejak Juli 1979.

“Kami tidak menyangkal bahwa (beberapa) kapal kami sudah tua tetapi hal itu sepertinya bukan salah satu penyebabnya dan yang terpenting ialah untung tidak ada nyawa yang hilang,” kata Khaled seperti dikutip Malay, surat kabar Harian Metro.

Cek Artikel:  Soal Mortalitas di Acara Keagamaan Hindu India, Pendakwah Bhole Baba: Siapa yang Pandai Menentang Takdir?

Khaled mengatakan modernisasi armada sedang berlangsung yang melibatkan pembangunan kapal tempur pesisir yang pertama akan ditugaskan pada 2026. Kementerian juga sedang bernegosiasi untuk membeli kapal misi pesisir dari Turki. (Navalnews/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai