Kantongi Sertifikasi FDA, UMKM Asal Bandung Unjuk Gigi di Davos

Kantongi Sertifikasi FDA, UMKM Asal Bandung Unjuk Gigi di Davos
Sejumlah produk Restu Mande sudah diekspor ke sejumlah negara.(DOK/RESTU MANDE)

RESTU Mande, UMKM asal Bandung yang mengusung Hidangan khas Indonesia, berhasil mencuri perhatian dunia di ajang World Economic Perhimpunan (WEF) 2025 yang digelar di Davos, Swiss.

Pada acara yang berlangsung dari 20 hingga 24 Januari, produk unggulan mereka, rendang sapi dan keripik rendang telur, jadi favorit pengunjung di Paviliun Indonesia.

Utami Ichda Ramadhanty, Business Development Director Restu Mande, mengaku merasa terhormat dengan sambutan hangat yang diterima.

“Jujur, awalnya kaget ya ketika salah satu tim Grab menghubungi kita Kepada membawa Restu Mande ke Swiss. Sempet mikir ini ditipu apa gimana. Tapi alhamdulillah Rupanya beneran. Senang banget Bisa dapat sambutan hangat dari pengunjung. Mereka terkesan pas mencoba produknya karena rasanya autentik. Maju produknya tahan Lamban dan praktis juga. Pengunjung jadi antusias Kepada membawa pulang produk kami,” kata Utami.

Selain menawarkan rasa autentik yang kaya akan bumbu rempah, Restu Mande Mempunyai Keistimewaan lain dengan kepemilikan sertifikasi kualitas makanan yang lengkap. Perusahaan ini berhasil memenuhi standar dan sertifikasi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Perkumpulan yang sangat sulit Kepada didapat.

Cek Artikel:  KPU Bandung Barat Libatkan 350 Orang Lakukan Sortir Surat Bunyi

Tak hanya itu, Restu Mande pun telah mengantongi berbagai sertifikasi mulai dari sertifikasi Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Good Manufacturing Practice Certified (GMP), dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) Certified.

“Dapat sertifikasi FDA itu nggak gampang. Kami harus pastikan Sekalian standar terpenuhi, dari fasilitas produksi Tiba uji produk. Sekarang, Eksis empat produk kami yang sudah sertifikasi FDA, Merukapan bumbu rendang, bumbu ayam gulai, teri balado hijau, dan rendang jengkol. Selain Bisa masuk ke pasar Amerika, kami Bisa juga masuk ke pasar negara lain yang menerima sertifikasi ini seperti Kanada, Selandia Baru dan Jepang,” ungkap Utami.


Serempak Grab


Sertifikasi lengkap ini jadi bekal Istimewa Kepada melakukan Perluasan ke pasar Global. Demi ini, produk-produk Restu Mande sudah berhasil masuk ke pasar Papua Nugini, Qatar, Australia, dan Singapura.

Perjalanan Utami hingga Bisa Eksis di posisi Demi ini Enggak selalu mulus. Pandemi Covid-19 jadi tantangan terberat baginya Karena pendapatan rumah makan yang berada di pusat Kota Bandung, Jawa Barat, ini menurun drastis. Tetapi, dengan memanfaatkan platform pemesanan online seperti Grab, ia Bisa Kepada perlahan Bangun dan Malah tumbuh melejit.

Cek Artikel:  Simpul Relawan Asih Gelar Deklarasi Pemenangan Ahmad-Ilham di Tasikmalaya

“Dengan bergabung sebagai Kenalan Merchant Grab sejak 2020, kami Bisa menjangkau lebih banyak pelanggan. Hasilnya, penjualan kami malah naik 300% dibandingkan pendapatan sebelum pandemi. Hingga pandemi berakhir, pendapatan kami Lagi tetap Konsisten hingga sekarang,” ujar Utami.

Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia, mengaku bangga telah menjadi bagian dari perjalanan Restu Mande, dari mendukung digitalisasi bisnis hingga membantu mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan dalam memperluas jangkauan distribusi dan konsumen, sehingga pendapatan menjadi berlipat ganda.

“Keikutsertaan Restu Mande di Paviliun Indonesia adalah bentuk komitmen kami dalam mendorong UMKM Asli Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa Ciptaan lokal Bisa Bertanding di pasar Mendunia,” tandasnya.


Petani lokal


Restu Mande Enggak hanya Pusat perhatian pada keuntungan, tetapi juga menciptakan Akibat positif bagi komunitas lokal dengan membuka Kesempatan kerja bagi ibu rumah tangga tanpa meninggalkan peran mereka di rumah, dengan tawaran jam kerja yang Elastis.

Cek Artikel:  Lahan Rumput Terbatas, Peternak Sapi di Lembang Kesulitan Pakan Hijauan

Salah satu kisah inspiratif datang dari Bu Cicih, ibu tunggal berusia 50 tahun yang telah bekerja di Restu Mande selama 15 tahun. Dia  berhasil membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus.

Selain itu, Restu Mande juga bekerja sama dengan petani lokal di Sekeliling Bandung Kepada memastikan bahan baku berkualitas, seperti daging dan rempah-rempah, yang didapat langsung dari sumbernya.

Dengan memutus mata rantai tengkulak dan membeli langsung dari petani, tentu meningkatkan pendapatan petani sekaligus memastikan kualitas bahan baku tetap terjaga. Keberlanjutan usaha ini Enggak hanya demi kesuksesan Restu Mande saja, tetapi juga Kepada kesejahteraan masyarakat Sekeliling.

Ke depannya, Restu Mande berambisi Kepada Maju berkembang dan mengenalkan cita rasa Indonesia di kancah Mendunia.

Usai mengikuti Paviliun Indonesia di Davos, Swiss, mereka tengah mempersiapkan persyaratan Kepada sertifikasi EFSA (European Food Safety Authority) demi memperluas pasar ke Eropa.

“Semoga langkah kami Bisa memotivasi UMKM lain bahwa produk lokal juga Bisa go international,” tutup Utami.

 

Mungkin Anda Menyukai