Kampung Industri Jadi Alternatif Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

Jakarta: Program Kampung Industri yang digagas Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) kini sudah menunjukkan geliatnya. Asprindo bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah, Berkualitas pusat maupun daerah Demi mengakselerasi pengembangan Kampung Industri.

“Asa kami, kedepan, Kampung Industri Pandai menjadi program nasional yang mendukung pemerintah dalam upaya membangun ketahanan pangan,” kata Ketua Lumrah Asprindo Jose Rizal, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 26 Januari 2025.

Di tingkat pusat, Asprindo sudah beraudiensi dengan berbagai kementrian Demi mendapatkan dukungan, di antaranya Menteri PPN/Bappenas, Menteri Kelautan dan Perikanan dan Menteri Desa dan PDT. Asprindo juga akan mengupayakan dukungan dari kementerian teknis lainnya dan pemerintah daerah. 

Di luar itu, Jose menyebut akan mencanangkan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Demi mendapatkan tenaga Ahli dan pendampingan. Ketua Dewan Ahli Asprindo Prof. Didin S Damanhuri yang juga guru besar IPB, telah menyiapkan tim Ahli dari IPB Demi mengawal program ini.

Cek Artikel:  Harga Emas Naik Mendekati USD2.750 Terdorong Kebijakan Tarif Baru Trump

“Karena berbasis akar rumput, Kampung Industri merupakan alternatif solusi bagi pemerintah, Berkualitas Demi ketahanan pangan maupun Demi pengentasan kemiskinan. Kami harus menjalankan ini kalau mau besar dan kompetitif. Karena selama ini pengusaha pribumi umumnya pengusaha kecil,” papar Jose. 

Kampung Industri adalah kawasan perkampungan yang menjadikan bisnis rumahan dan UMKM yang dikelola mayoritas penduduk, diarahkan menjadi kawasan ekosistem usaha yang terintegrasi, dengan melibatkan elemen masyarakat bersinergi dengan pengusaha Personil Asprindo di setiap Area. 

“Kunci Kampung industri adalah produk unggulan setiap Area, gotong royong dalam pengadaan sumber daya, dioperasikan secara profesional, dengan kemanfaatan win-win di antara seluruh elemen yang terlibat,” ungkap Jose.
 


(Ilustrasi pertanian. MI/Ramdani)

Peran strategis

Terpisah, Sekretaris Jenderal Asprindo, Ana Mustamin menjelaskan, peran strategis yang akan dijalankan Asprindo pada setiap rintisan Kampung Industri. Pertama, menciptakan nilai tambah (market value creation). Demi bidang pertanian misalnya, Asprindo menggagas Food Ingredients Industry. 

Cek Artikel:  25 Pengusaha Perempuan Terpilih Ikuti Australia Awards Short Course 2024

“Mengumpulkan dan mengelola hasil pertanian dalam satu kawasan Demi kepentingan produk antara, seperti food ingredients sebetulnya Kagak sulit. Hanya dibutuhkan kemauan dan sedikit usaha melakukan penyortiran dan pengemasan,” jelasnya. 

Pengusaha Asprindo sudah Terdapat yang menjalankan usaha dengan mendirikan pabrik food ingredients, teknologi terapan diciptakan sendiri, dan dengan kebutuhan bahan baku dan jaringan pasar yang sudah sangat besar. Usaha ini mengurangi ketergantungan impor, sekaligus menjamin hasil panen petani terserap. 

“Pengurus DPW Asprindo di seluruh Indonesia Pandai menjalankan usaha ini, minimal sebagai pemasok bahan baku hasil pertanian yang sudah siap olah di pabrikan. Ini Kalau mereka Kagak Pandai mendirikan pabrik food ingredients sendiri. Kuncinya hanya kemauan dan konsistensi,” papar Ana. 

Cek Artikel:  Komisi XI DPR Lagi akan Kaji Tax Amnesty

Kedua, Asprindo menerapkan Parenting Style dengan memberikan pendampingan manajemen kepada unit-unit usaha DPW Asprindo. Kalau perlu dibentuk holding company, dan seluruh unit usaha di Dasar Asprindo menjadi subsidiaries sehingga strategi korporasi dan strategi bisnisnya terarah. 

Ketiga, mengawal operasional dan menetapkan parameter keberhasilan. Kampung Industri diharapkan Pandai mencapai otomatisasi proses bisnis, Mempunyai keselarasan tujuan usaha, proses digitalisasi dan layanan yang kompetitif, Pandai comply dengan regulasi, dan kemampuan beradaptasi dengan pasar. 

“Ini adalah kelemahan Lumrah UMKM di luar aspek permodalan. Mereka Kagak Pandai menjaga kesinambungan usaha, dan Kagak punya quality control yang persisten. Ini kerja besar bagi Asprindo dan butuh proses panjang. Tapi kami berharap, dengan dukungan pengusaha pribumi Pandai Terbangun,” papar Ana.

Mungkin Anda Menyukai