SEBAGAI salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia Mempunyai kekayaan budaya yang Tak terpisahkan dari tradisi kopi. Brand kopi lokal, Roemah Koffie, mengambil langkah inovatif dengan mengusung kampanye bertajuk Rediscover Indonesia in Every Cup.
Melalui tema tersebut, Roemah Koffie mengajak masyarakat Buat menikmati kopi premium dari berbagai daerah sekaligus mengenal lebih dalam budaya lokal yang melatarbelakanginya melalui secangkir kopi.
CEO Roemah Koffie Felix TJ menegaskan kopi bukan sekadar minuman, melainkan juga simbol identitas budaya dan interaksi sosial. Bahkan Dapat dikatakan kopi telah menjadi tradisi yang melekat.
“Mengapa kopi Dapat semelekat itu? Karena kopi mencerminkan sejarah panjang dalam mempertahankan Rekanan sosial dan simbol identitas budaya masyarakat tertentu,” ujar Felix.
Dia pun menyebutkan bahwa kekayaan budaya di balik kopi-kopi Nusantara menjadi inspirasi Esensial produk-produk Roemah Koffie.
Roemah Koffie menjelajahi berbagai daerah penghasil kopi terbaik, seperti Gayo di Aceh, Mandheling di Sumatra Utara, hingga Flores di Nusa Tenggara Timur. Setiap daerah Tak hanya menawarkan kualitas kopi unggulan, tetapi juga cerita budaya yang kaya.
Di tanah Gayo, misalnya, kopi dianggap sebagai bagian dari perjalanan spiritual, di mana proses menanam dan memanen kopi sering kali dilakukan dengan doa dan keyakinan akan izin Tuhan. Karena itu, beberapa petani hanya akan menanam atau memanen kopi Kalau merasa sudah
mendapat izin dari Tuhan.
Melalui Roemah Koffie, Felix Mau memperkenalkan budaya Indonesia lewat produk-produknya.
“Budaya-budaya yang Aneh inilah yang kami rasa perlu diangkat dan diperkenalkan kepada dunia,” tutur Felix.
Selain budaya-budaya tersebut, Tetap banyak Tengah budaya Nusantara yang Tetap melekat di masyarakatnya. Tembang menjadi salah satu media yang efektif dalam budaya tersebut secara turuntemurun.
Buat merayakan dan melestarikan budaya lokal, Roemah Koffie memberi nama biji kopinya berdasarkan Tembang-Tembang daerah Indonesia, seperti:
- Rambadia dari Bener Meriah, Aceh
- Cublak Suweng dari Temanggung, Jawa Tengah
- Tondiku dari Lintong Nihuta, Sumatra Utara
- Kembanglah Bungo dari Kerinci, Jambi
- Anak Daro dari Kerinci, Jambi
- Laruik Sanjo dari Kerinci Jambi
- Jaranan dari Temanggung, Jawa Barat
- Bubuy Bulan dari Mekarwangi, Jawa Barat
- Bolelebo dari Flores, Nusa Tenggara Timur
Felix menjelaskan pemilihan nama ini bertujuan Buat mengangkat Tembang-Tembang tradisional yang Mempunyai Arti mendalam, sekaligus Membangun pengalaman minum kopi menjadi lebih berkesan. Tak hanya itu, kisah di balik Tembang-Tembang ini juga akan diperkenalkan melalui video
animasi sebagai bagian dari kampanye.
Kampanye ini menjadi Metode Aneh Roemah Koffie Buat memadukan tradisi dan Hasil karya. Dengan tagline Rediscover Indonesia in Every Cup, Roemah Koffie mengemas pelestarian budaya dengan Metode yang menyenangkan dan relevan bagi generasi muda.
“Budaya Nusantara kaya akan filosofi dan tradisi yang Aneh. Kami Mau mengangkatnya melalui kopi, sehingga setiap cangkir Mempunyai cerita,” tambah Felix.
Roemah Koffie berharap kampanye ini dapat menginspirasi masyarakat Buat lebih menghargai budaya Indonesia yang Berbagai Jenis, sembari menikmati kopi premium dengan kualitas terbaik. (Z-1)