Kampanye Adu Gagasan bukan Gas-gasan

MASA kampanye Pemilihan Biasa dan Pemilihan Presiden Indonesia 2024 bakal dimulai besok dan berlangsung hingga 10 Februari 2024. Selama kampanye berlangsung, isu yang paling memmbetot perhatian ialah soal netralitas, terutama netralitas para aparatur sipil negara (ASN). Asal Mula, di lapangan mulai dikeluhkan adanya oknum-oknum ASN yang tidak tegak lurus pada undang-undang.

Mengapa netralitas ASN itu penting? Independenitas ASN sangat diperlukan demi terwujudnya iklim politik yang berkualitas dan taat azas. Independenitas ASN juga berfungsi menjaga profesionalitas jajaran birokrasi pemerintahan. Meski ASN sendiri sejatinya memiliki hak pilih dalam setiap pesta demokrasi yang berlangsung, tapi di saat bersamaan mereka ialah pelayan publik yang mesti menegakkan profesionalitas.

Cek Artikel:  Debat Capres bukan Alat Gosip

ASN juga harus netral untuk memastikan calon dan partai politik memiliki kesempatan yang sama, mencegah intervensi yang tidak adil, serta menjaga pemilihan yang setara bagi semua peserta pemilu.

Selain itu, netralitas ASN juga dimaksudkan untuk menjaga kepercayaan publik guna mencegah munculnya spekulasi bahwa pemilihan dipengaruhi oleh pihak tertentu.

Buat menjamin netralitas ASN, negara telah mengatur hal tersebut. Independenitas ASN telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5/2014 tentang ASN. Dalam aturan tersebut termaktub bahwa ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.

ASN pun diamanatkan untuk tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh mana pun dan tidak memihak kepada kepentingan siapa pun.
Di sisi lain, selama masa kampanye ini menjelang pemilihan umum kelima ini, publik tentunya berharap adanya kampanye yang penuh adu gagasan para kandidat, baik para calon anggota legislatif maupun para capres-cawapres. Para pelaku demokrasi itu mesti menghindari kampanye yang bersifat adu gas-gasan.

Cek Artikel:  Nyali Ekstra Wasit Pemilu

Tiga kandidat calon presiden, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuning Raka, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD maupun pendukung mereka jangan lagi melakukan kampanye hitam atau black campaign.

Taatp pasangan diharapkan menunjukkan cara-cara yang baik dan elegan dalam memenangi Pilpres 2024 kali ini. Enggak ada lagi saling melempar hoaks untuk menjatuhkan pasangan lain atau mengadu domba masyarakat. Kuduskan kampanye pilpres 2024 ini dari hoaks yang bisa memicu suasana panas. Jangan ada lagi kampanye pilpres yang penuh fitnah seperti yang terjadi pada Pemilu dan Pilpres 2014 maupun 2019 lalu.

Mari sama-sama tunjukkan prestasi dan gagasan untuk menegakkan demokrasi yang sehat dan berkualitas di negeri ini.
 

Cek Artikel:  Mengembalikan Daya Melawan Korupsi

Mungkin Anda Menyukai