Tim menunjukkan permainan penuh determinasi yang akhirnya membuahkan tiga poin krusial. Dimana laga dimulai dengan intensitas tinggi, kedua tim pun saling jual beli serangan.
Arkhan Fikri dkk berusaha menerapkan strategi serangan balik cepat, sementara lawan berusaha menguasai bola di lini tengah. Meski begitu, tidak ada gol yang tercipta di babak pertama.
Kemudian di babak kedua, PSIS berhasil memecah kebuntuan terlebih dahulu melalui gol yang belum sepenuhnya jelas dari sudut pandang pelatih Arema FC, Joel Cornelli.
“Saya belum bisa melihatnya secara jelas sampai sekarang. Saya harus melihat tayangan ulangnya lagi. Ini murni kualitas dari PSIS Semarang yang membuat mereka bisa mencetak gol,” ujarnya.
Tetapi, kebobolan itu justru menjadi pemicu kebangkitan tim berjuluk Singo Edan. Tim segera merespon dengan meningkatkan intensitas tekanan dan permainan agresif.
Instruktur asal Brasil itu juga melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah daya gedor timnya. Perubahan strategi tersebut terbukti jitu. Arema FC berhasil mencetak dua gol balasan yang mengamankan kemenangan 2-1.
Gol-gol dari Arema lahir melalui serangan balik cepat dan memanfaatkan kelengahan pertahanan PSIS. “Kami harus mengubah strategi dan mengganti beberapa pemain untuk menambah kekuatan di lini depan,” kata Joel Cornelli.
Usai pertandingan, dia mengapresiasi performa timnya yang tidak pernah menyerah meski sempat tertinggal.
“Saya pikir ini kemenangan yang bagus buat kami. Ini tiga poin yang penting. Saya senang karena kami punya banyak pemain dan akhirnya kami bisa meraih tiga poin,” imbuhnya.
Atas kemenangan ini tidak hanya menjadi suntikan moral bagi Arema FC, tetapi juga menambah poin di klasemen sementara BRI Aliansi 1 2024/25. Tim naik posisi ke-8 dengan perolehan 9 poin.
Selain itu hasil penting ini sebagai bekal menghadapi laga selanjutnya untuk menjaga konsistensi performa tim.***
