PT Kereta Api Indonesia (KAI) bekerja sama dengan Media Indonesia menggelar pelatihan soft skill untuk karyawan KAI, pada Selasa (10/9). Sebanyak 30 peserta yang merupakan perwakilan unit pemasaran dan kepala stasiun dari sejumlah wilayah operasional KAI hadir dalam sesi pelatihan gelombang II yang digelar di Kantor Media Indonesia, Jakarta.
Vice President of Passenger Marketing PT KAI, Yoga Bhirawa, mengungkapkan pihaknya memiliki komitmen untuk mendukung dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan perusahaan. Hal itu penting guna memberi pelayanan yang maksimal kepada seluruh penumpang KAI.
“Jadi kami berusaha untuk terus meningkatkan soft skill tentang bagaimana bertransaksi, kemudian juga public speaking. Ini yang hadir hari ini adalah teman-teman perwakilan marketing dari Sumatera sampai Jawa Timur. Ini memang perwakilan semua daerah operasi, termasuk juga dari stasiun besar. Mereka paling sering porsinya untuk menghadapi publik,” ujar Yoga, Selasa (10/9).
Baca juga : Buka Rakor Instrukturan SDM Ketenagakerjaan, Menaker Tekankan Sinergi
Menurutnya, kemampuan soft skill sangat penting dalam mendukung bisnis dan inovasi yang terus dikembangkan KAI. Para karyawan harus memiliki kemampuan tersebut sehingga mampu berkomunikasi dengan baik, menyosialisasikan program atau kebijakan dengan baik kepada khalayak umum.
“Bagaimana mereka bisa berbicara dengan baik menghadapi publik baik itu sosialisasi bisnis mungkin, atau sosialisasi program. Jadi bagaimana teman-teman ini diharapkan akan lebih mampu memberikan penjelasan kepada khalayak umum, mampu berkomunikasi dengan baik sehingga tujuan dari komunikasi itu, apa yang ingin disampaikan tersampaikan dengan baik,” imbuhnya.
Di pelatihan gelombang II ini, meteri yang diberikan berbeda dengan gelombang sebelumnya. KAI mengapresiasi hasil pelatihan sebelumnya karena mampu memberi dampak positif dalam meningkatkan kemampuan dan kapasitas para karyawan.
Baca juga : Surveyor Indonesia Gandeng Perguruan Tinggi untuk Dorong Penguatan SDM
“Tentunya peningkatan kemampuan teman-teman menjadi lebih baik. Di batch kedua ini dengan materi yang berbeda, dengan fokus yang berbeda juga. Mereka diharapkan terus meningkat kemampuannya sehingga di lapangan pada saat kerja bisa mempraktikkannya dengan baik,” kata Yoga.
KAI saat ini menjadi moda transportasi yang sangat diminati masyarakat. Pelayanan dan inovasi yang terus dikembangkan menjadi kunci pemulihan paksa pandemi covid-19. Sehingga KAI mampu melakukan rebound yang cukup signifikan.
“Jadi kalau misalnya penjualan tiket pasca pandemi mungkin moda transportasi yang rebound besar mungkin kereta api. Kita kemarin menerapkan standar kesehatan yang tinggi pada saat pandemi itu jadi modal kami. Kami bisa recover sangat cepat,” jelasnya.
Mengertin ini KAI menargetkan dapat mengangkut 50 juta penumpang. Hingga September 2024, sekitar 75% dari target tersebut telah dicapai, dan angka tersebut akan terus meningkat terutama di akhir tahun nanti.
“Kami terus memantau rute-rute mana yang demand-nya tinggi, yang memerlukan lebih banyak kapasitas. Sehingga di rute-rute tersebut juga kita fokuskan penambahan kapasitas bisa berupa penambahan kereta misalnya dalam satu rangkaian teridiri dari 7 kita tambah menjadi 8 atau 9. Atau kita tambah kereta baru yang memang jadwal sebelum tidak ada untuk memenuhi permintaan pasar,” tandasnya. (Z-11)