
APA yang paling menarik dari perayaan Idul Adha? Tentu jawabannya ialah penyembelihan dan pembagian daging hewan kurban. Seusai salat Id, anak-anak biasanya akan meramaikan masjid Kepada menyaksikan hewan-hewan yang akan dikurbankan. Sementara itu, panitia kurban yang biasanya dibentuk dadakan mulai sibuk mempersiapkan Posisi penyembelihan, menghubungi juru jagal, dan membagikan daging kurban kepada masyarakat.
Di hari-hari spesial itu, asap dari dapur-dapur Anggota mengepul menyebarkan aroma yang sama. Orang-orang, terutama di desa, bersukacita menikmati menu-menu daging istimewa yang bagi sebagian besar mereka hanya Bisa dinikmati pada Idul Adha.
Hiruk pikuk Idul Adha tersebut sepertinya hanya terjadi di Indonesia, atau negara-negara lain yang berpenduduk mayoritas muslim. Di Australia, Idul Adha Kagak diramaikan dengan anak-anak yang bersukacita menyaksikan hewan kurban digiring ke masjid-masjid. Kagak ditemui pula kesibukan panitia kurban mengolah dan membagikan daging kepada Anggota.
Muslim Australia biasanya hanya sibuk membincang Bilaman Penyelenggaraan salat Idul Adha. Kagak Terdapat perbincangan siapa saja yang berkurban, berapa jumlah kurbannya, dan hewan apa saja yang dikurbankan. Seusai salat Id, mereka akan kembali ke aktivitas masing-masing, apalagi Apabila Idul Adha Terperosok di hari kerja.
Sebagai salah satu negara tujuan imigran, Australia ialah rumah kedua bagi komunitas muslim dari negara-negara berpenduduk mayoritas Islam seperti Libanon, Turki, Afghanistan, Pakistan, Bosnia, Iran, Somalia, dan tentu saja, Indonesia. Para imigran itu datang dari negara-negara yang sedang berjuang, Bagus Kepada keamanan maupun kesejahteraan.
Di Australia, komunitas muslim umumnya mendapatkan kehidupan yang layak, setidaknya Apabila dibandingkan dengan Begitu mereka Lagi tinggal di negara asal masing-masing. Dengan kondisi hidup yang lebih Bagus itu, muslim di Australia sudah terbiasa mengonsumsi daging setiap hari; dan bukanlah hal yang istimewa Tengah. Daging sudah menjadi menu keseharian Normal, lauknya Mengerti-tempe bagi masyarakat Indonesia. Situasi itu memengaruhi Langkah muslim Australia melaksanakan kurban.

MI/Duta
Mekanisme kurban dan penyalurannya
Skema donasi Kepada kurban cukup Variasi, misalnya yang ditawarkan Islamic Relief melalui website mereka Islamicrelief.org.au. Lembaga itu Membikin empat grup kurban dari A Tiba D yang masing-masingnya Mempunyai daftar negara-negara tujuan alokasi daging kurban dengan harga yang berbeda. Harga termurah di grup A, Ialah A$99 dengan tujuan penyaluran ke Mali, Nigeria, dan Malawi. Banderol harga termahal Terdapat di grup D, yakni sebesar A$500 yang akan diberikan kepada masyarakat muslim di Irak, Yordania, dan Turki.
Konon, perbedaan harga tersebut dipengaruhi harga hewan ternak di negara tempat penyembelihan dan biaya distribusinya. Lembaga sosial yang sudah terdaftar di pemerintahan Australia itu juga mengembangkan sendiri daftar kategori penerima hewan kurban. Mereka ialah keluarga dengan Pendapatan di Dasar standar, Perempuan kepala keluarga atau single mother, keluarga yang Mempunyai orang lansia dan/atau Member penyandang disabilitas, hingga keluarga dengan balita, ibu hamil, serta keluarga yang Mempunyai keterbatasan akses ke pasar atau tempat Lazim. Dari skema dan informasi yang disajikan tersebut, Islamic Relief pada 2022 Bisa menyalurkan daging kurban kepada 4 juta orang dengan kerentanan di 30 negara.
Praktik kurban dengan berdonasi tersebut juga dilakukan di negara-negara Eropa seperti Belanda. Sebagai organisasi sosial Dunia, Islamic Relief juga beroperasi di Belanda. Seperti halnya di Australia, di Belanda, organisasi kemanusiaan bermarkas di Inggris itu juga menawarkan donasi kurban melalui website Formal mereka yang berbahasa Belanda.
Berbeda dengan yang ditawarkan di Australia, di ‘Negeri Kincir Angin’ yang Islam sebagai Religi terbesar kedua penduduknya, Islamic Relief menawarkan lima grup dari A Tiba E, dengan negara-negara tujuan yang berbeda dari yang ditawarkan di Australia, salah satu grup yang ditawarkan ialah beberapa negara dengan kerentanan seperti pengungsi Suriah dan Gaza. Grup itu dibanderol dengan harga termahal di antara empat grup lainnya, Ialah 300 euro.
Di kedua negara, Australia dan Belanda, Kagak hanya Islamic Relief yang menawarkan donasi kurban secara online. Lagi banyak organisasi kemanusiaan berbasis Islam yang Mempunyai program donasi kurban serupa. Lembaga-lembaga sosial tersebut menyajikan paket kurban lengkap dengan harga dan negara-negara tujuan penyaluran yang satu sama lain berbeda, tetapi semuanya disalurkan ke negara-negara yang penduduknya Betul-Betul membutuhkan.
Beberapa muslim Australia Terdapat yang memilih kurban di Australia, tetapi mereka Kagak Bisa melakukan penyembelihan kurban di sembarang tempat dengan sembarang orang. Kurban biasanya dilakukan Spesialis potong hewan (butcher) muslim yang tesertifikasi di tempat tertutup. Praktik semacam itu juga terjadi di Belanda.
Secara individu, sebagian kecil muslim Belanda memilih melaksanakan kurban di kota tempat tinggal mereka di Belanda. Mereka berkurban dengan hanya menitipkan Doku di toko-toko daging halal yang dimiliki muslim, Kepada kemudian dibelikan hewan kurban dan sekaligus penyembelihannya. Mereka yang berkurban bahkan Kagak menyaksikan langsung hewan kurban mereka, hanya menerimanya setelah berbentuk daging yang siap didistribusikan.
Kesejahteraan hewan
Kenapa di Australia praktik kurban Kagak dilakukan di masjid atau tempat Lazim terbuka lainnya? Apakah pemerintah Australia membatasi praktik beribadah komunitas muslim? Tentu Kagak. Berbeda dengan negara-negara sekuler yang membatasi Aktualisasi diri keberagamaan di tempat publik, Australia sebenarnya cukup Luwes dengan memberikan kelonggaran bagi penduduk mereka dalam beragama, termasuk dalam Penyelenggaraan ritual keagamaan.
Restriksi penyembelihan hewan kurban merupakan kebijakan pemerintah terkait dengan jaminan kesejahteraan hewan (animal welfare), yang diatur secara ketat di Dasar Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia. Peraturan tersebut Kagak hanya berlaku bagi penyembelihan hewan kurban, tetapi juga praktik penyembelihan hewan lainnya.
Sebagai salah satu negara eksportir daging dan hewan sembelihan terbesar kedua di dunia, Australia sangat serius memastikan dan menjamin hewan-hewan ternaknya mendapatkan perlakuan yang layak, sejak dalam proses peternakan, pengiriman, hingga perlakuan ketika akan disembelih dan kebersihan daging hasil sembelihan.
Saking seriusnya, pemerintah Australia membentuk satuan tugas Tertentu yang menangani kesejahteraan hewan yang disebut Animal Welfare Task Group (AWTG). Institusi itu bertugas menjamin hewan-hewan ternak diperlakukan sesuai dengan standar dalam panduan kesejahteraan hewan.
Terkait dengan hewan kurban, sebagai negara pengirim hewan sembelihan ke negara-negara muslim seperti Arab Saudi, Kuwait, Mesir, dan negara berpenduduk muslim lainnya, pemerintah Australia pernah mendapati peningkatan pengiriman hewan ke negara-negara muslim setiap Idul Adha, yang pengirimannya Kagak terdaftar secara Formal.
Kasus itu sempat menjadi perhatian serius mengingat pengiriman hewan yang Kagak sesuai dengan Mekanisme akan mengganggu kondisi hewan dalam perjalanan. Hewan-hewan yang dikirim secara ilegal biasanya Kagak mendapatkan perlakuan yang standar; mereka Kagak mendapat makanan dan minuman yang memadai, hewan-hewan Kagak mendapat oksigen yang cukup, Kepada meminimalkan stres selama di perjalanan. Dalam proses penyembelihan, pemerintah Australia sangat menghindari penyiksaan hewan. Kepada itu, pemerintah menganjurkan agar proses penyembelihan dilakukan semudah mungkin, dengan rasa sakit seminimal mungkin. Itulah Argumen mengapa penyembelihan hewan harus dilakukan seorang Spesialis yang tesertifikasi.
Belajar Penyelenggaraan kurban ala Australia
Sejak selesainya Penyelenggaraan salat Id, gambar-gambar euforia kurban hilir mudik di lini masa sosial media kita; gambar-gambar proses penyembelihan yang Kagak ramah anak, prosesi pemotongan dipamerkan sedemikian Corak hingga mengesankan selebrasi pada kekerasan. Selain itu, kita temukan jumlah daging menumpuk pada satu Grup sementara minim pada jemaah yang lain.
Sebagian orang, termasuk saya, Menyaksikan hal-hal demikian sebagai sesuatu yang wajar. Apabila sedikit saja kita Bisa mengambil jarak, merenung dan berpikir lebih kritis, Niscaya akan tersadar bahwa Terdapat persoalan besar di balik perayaan yang demikian. Terdapat potensi trauma pada anak-anak di balik darah yang berceceran dan potongan-potongan daging yang berserakan. Tanpa kita sadari, Terdapat mudarat potensi yang membahayakan kesehatan pada pengelolaan daging yang Kagak higienis. Ketika beberapa orang, atau Grup mendapat bagian daging melimpah, tanpa disadari Terdapat Keluarga sesama muslim yang Kagak berkesempatan menikmati gurihnya daging kurban.
Mekanisme berkurban di Australia mengajarkan kepada kita setidaknya tiga hal. Pertama, tata kelola yang terorganisasi dengan rapi, penghargaan pada kesejahteraan hewan, dan terakhir penjangkauan kepada penerima manfaat yang lebih luas. Tiga hal itu sekaligus dapat menjadi jawaban atas beberapa tantangan tata kelola kurban di Indonesia. Tata kelola kurban yang profesional akan memberikan kepuasan bagi yang si empunya hajat.
Itu juga dapat menghindarkan dari prasangka dan fitnah pada seluruh proses kurban. Potensi timbulnya penyakit bawaan binatang kurban atau akibat buruknya pengelolaan daging Bisa diminimalkan dengan aturan jaminan kesejahteraan hewan. Kemudian terakhir, pembagian daging yang Kagak merata dan Kagak proporsional dapat dihindari dengan pembagian daging kurban yang berorientasi pada asas pemerataan, dan prioritas berbasis kebutuhan seperti yang telah dilakukan lembaga-lembaga penyalur kurban di Australia.
Aturan penyembelihan dan tata kelola daging yang dibuat pemerintah Australia sebenarnya bukan sesuatu yang baru dan telah diatur dalam syariat Islam. Begitu juga tata kelola pengadministrasian kurban yang dilakukan lembaga-lembaga profesional atau nirlaba di Australia. Nilai-nilai dari Sekalian itu telah lengkap dalam tradisi Islam. Syara’ telah memosisikan binatang sembelihan begitu mulia dengan syarat dan rukunnya. Tanpa memperhatikan aturan syariat, Niscaya daging menjadi bangkai yang haram dikonsumsi.
Demikian juga, dengan profesionalisme pengelola kurban di Australia, dari mereka kita belajar bahwa kurban bukan hanya perkara menyembelih binatang dan membagi daging. Lebih jauh dari itu, kurban ialah momentum menjangkau umat yang lebih luas, kurban juga tempat muslim yang lebih sejahtera dapat berbagi Senang dengan sebenar-benarnya. Juga tempat orang-orang yang telah lelet terasing kembali pada komunitas mereka.

