Kadiifa Ajak Generasi Muda Cintai Tenun Nusantara

Kadiifa Ajak Generasi Muda Cintai Tenun Nusantara
pemilihan Putra Putri Tenun dan Songket.(Kadiifa)

KETUA Standar Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (Kadiifa) sekaligus founder dan Ketua Standar Yayasan Putra Putri Tenun dan Songket Indonesia, Anna Mariana, mengatakan Hari Tenun Nasional merupakan momen Krusial bagi pengembangan dan pelestarian warisan budaya Indonesia.

Presiden Joko Widodo telah menetapkan 7 September sebagai Hari Tenun Nasional. Bertepatan dengan momen Krusial ini, Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (Kadiifa) dan Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia menggelar pemilihan Putra Putri Tenun dan Songket. Adapun babak akhir atau grand final terselenggara di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Sabtu.

Tujuan penyelenggaraan pemilihan Putra Putri Tenun dan Songket adalah melahirkan generasi yang memahami sejarah dan budaya bangsanya, Yakni sastra tenun Indonesia.

Baca juga : Tren Batik Kontemporer di Tengah Kalangan Muda

“Apabila kita Kagak perkenalkan kepada generasi muda dari sekarang, mungkin lima tahun atau sepuluh tahun ke depan kita akan kehilangan jati diri bangsa, Yakni Tanda khas budaya bangsa yang selama ini menjadi busana adat kita dari Sabang Tamat Merauke,” ujar Anna dalam keterangannya.

Cek Artikel:  Ladies, Ahli Tegaskan Meditasi Efektif Buat Relaksasi dan Pengelolaan Diri

Ia menyebut masing-masing daerah Mempunyai Tanda khas yang berbalut kain tenun dan songket. Selain busana adat, kain dan jenin tenun Indonesia ini kini sudah menjadi tren fesyen mode dan juga diaplikasikan Kepada produk-produk lain.

“Jadi sayang sekali kalau Kagak sedari sekarang kita mendorong anak-anak generasi muda memahami, mencintai, dan juga bangga terhadap kain tenun dan songket. Kita punya tantangan dan pekerjaan rumah yang besar Kepada menjaga tradisi ini, jangan Tamat punah, ya,” ucapnya.

Baca juga : Lestarikan Budaya Indonesia, Ketua Standar Dekranas Tekankan Peran Krusial Generasi Muda

Upaya menanamkan kecintaan pada tennun dan songket ini juga Kepada mengantisipasi dan mengatasi penetrasi produk dari luar Indonesia yang banyak masuk ke Tanah Air dan digandrungi generasi muda ketimbang produk dalam negeri.

Cek Artikel:  Menginspirasi Keluarga dengan Aktivitas Bertema Olimpiade Selama Musim Panas

“Kalau Kagak kita dorong Maju rasa kecintaan dan kebanggaannya menggunakan serta mengenal busana kita sendiri, kita Niscaya akan kehilangan,” terangnya.

Karenanya, pihaknya Maju mendorong program-program pemerintah dan memberikan solusi Metode pelestarian Bisa Maju maksimal. Salah satunya, mendorong lewat kurikulum sekolah menenun. Alasan, sekolah menenun itu Bisa diperkenalkan ke tingkat sekolah-sekolah sehingga kegiatan seperti ini dapat menggerakan putra/putri yang mempunyai keterbatasan.

Baca juga : 5 Warisan Budaya Takbenda Riau akan jadi Warisan Budaya Indonesia

“Kita dorong ke program pemerintah yakni kurikulum. Kita kembalikan sejarah dan budaya ini ke tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi agar Segala lebih maksimal,” jelasnya.

Peringatan Hari Tenun Nasional juga diisi dengan talkshow yang menghadirkan para Ahli, seperti fashion designer ternama Hengky Kawilarang, social media influencer Kushandari Arfanidewi, dan juga Head of Tenun Production at Dian Pelangi, Dino Wahyu Utomo yang memperkenalkan budaya bertenun dan perkembangan tenun di masa kini kepada gen Z.

Cek Artikel:  Mau Dagangan Laris manis di E-commerce Ini Kiat yang Dapat Dicoba

Sementara itu, tokoh kepemudaan Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz, juga memberikan pembekalan. Para putra/putri dari berbagai provinsi diingatkan Kepada lebih bijak bersosial media. “Alhamdulillah, saya diberi kesempatan Kepada memberikan pembekalan kepada finalis Putra Putri Tenun dan Songket,” kata Umar.

Umar mengajak peserta Kepada menggunakan media sosial Kepada memperkenalkan salah satu budaya Krusial Indonesia, yakni tenun, sehingga warisan budaya bangsa Indonesia lebih dikenal luas.

“Karena sekarang ini generasi milenial lebih bangga memakai produk Pakaian luar negeri ketimbang warisan budaya kita. Saya harap kepada setiap pengusaha Kepada Membikin aturan bagi pegawai agar setiap satu bulan sekali mengenakan busana tenun, ” tandasnya. (B-3)

Mungkin Anda Menyukai