Kader PSI Kembali Diperiksa Soal Tudingan Ijazah Imitasi Jokowi

Kader PSI Kembali Diperiksa Soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Kader PSI Kembali Diperiksa Soal Tudingan Ijazah Imitasi Jokowi(MI/Ficky)

POLISI kembali melakukan pemeriksaan terhadap kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Primer terkait laporan tudingan ijazah Imitasi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (28/5).

Dian mengatakan, kehadirannya hari ini Demi memberikan keterangan tambahan guna melengkapi keterangan sebelumnya terkait kasus tudingan ijazah Imitasi yang dilaporkan oleh Jokowi. Diketahui, Dian sempat diperiksa pada Senin (19/5) Lewat di Polda Metro Jaya.

“Kedatangan saya hari ini Demi melengkapi keterangan-keterangan saya sebelumnya. Berikut juga dengan bukti-bukti yang pada pemeriksaan Rontok 19 Mei kemarin belum saya lengkapi, itu tadi yang saya antar ke penyidik,” kata Dian di Polda Metro Jaya, Rabu (28/5).

Cek Artikel:  Ledakan Gas di Tempat Spa Bulungan Jaksel, 7 Orang Terluka

Dian mengatakan, pemeriksaan kali ini penyidik menggali terkait aktivitasnya di media sosial dan kehadirannya di beberapa kegiatan Obrolan publik, Bagus di televisi maupun podcast, yang turut menghadirkan Roy Suryo dan Rismon Hasiholan.

Pemeriksaan itu, lanjutnya, lebih banyak menggali aktivitasnya di waktu sebelum Jokowi Membikin laporan terkait tudingan ijazah Imitasi pada 30 Maret 2025.

“Pemeriksaan itu terkait aktivitas saya di Dasar Rontok 26 Maret. Jadi turun ke Dasar itu yang diperiksa bukan yang diatas Rontok 26 Maret,” ujarnya.

“Saya ditanyakan soal itu, karena saya Terdapat beberapa kesempatan juga Berbarengan dengan Pak Rismon, Pak Roy Suryo. Seperti di acara TV maupun podcast,” sambungnya.

Cek Artikel:  17 Orang Ditangkap Terkait Pendudukan Lahan BMKG di Tangsel

Dalam kesempatan itu, Dian menyatakan akan Maju mendukung proses hukum yang Demi ini sedang berjalan. Dia menegaskan Kagak akan mangkir bila polisi membutuhkan keterangannya di kemudian hari.

“Saya mau seribu kali dipanggil pun saya tetap akan hadir. yang Krusial kasus ini menjadi terang, itu aja kalau saya,” tuturnya.

Dia berharap kasus ini dijadikan pembelajaran Demi Seluruh pihak, agar ke depan lebih berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu ke publik, jangan Tiba asal bicara. 

“Misalkan kita mengatakan ke hasil penelitian, hasil ilmiah, apa segala Ragam. Agar kita Kagak boleh Tengah menginjak-injak harkat dan Derajat orang lain,” ucapnya. (P-4)

Mungkin Anda Menyukai