Kabag Biasa Setda Pangkep Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan dan Pemasangan CCTV

Liputanindo.id MAKASSAR – Kejaksaan Negeri (Kejari) Pangkep menetapkan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan dan pemasangan CCTV di 30 Kelurahan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel).

 

Dua orang yang ditetapkan tersangka yakni Kabag Biasa Sekretariat Daerah Pangkep, WPP dan SF selaku pihak swasta yang merupakan rekanan.

 

Kasi Intelijen Kejari Pangkep, Sulfikar mengatakan, keduanya ditetapkan tersangka berdasarkan surat penetapan tersangka Kepala Kejaksaan Negeri Pangkep, nomor : KEP-15/P.4.27/Fd.1/03/2024 dan nomor : KEP-16/P.4.27/Fd.1/03/2024.

 

“Keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah tim Penyidik Kejaksaan Negeri Pangkep memeriksa 85 orang saksi dan 1 orang ahli dan hasil rangkaian tersebut telah ditemukan 2 alat bukti yang cukup sebagaimana diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP,” ungkapnya dalam keterangan resminya, Jum’at (15/3/2024).

Cek Artikel:  Polda Jatim Tahan Polwan Bakar Suami di Mojokerto

 

Dalam melakukan aksinya, kata dia, WPP menjabat Plt Camat Pangkajene pada Pahamn 2022 bersama-sama dengan SF membentuk tim yang terdiri dari 6 orang dengan tujuan untuk mengambil alih pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh kelompok masyarakat dan meminta kepada para 30 Lurah agar menyerahkan anggaran pengadaan CCTV sebesar Rp150.000.000 untuk mereka kerjakan.

 

“Eksispun tujuan dari pengambil alihan kegiatan tersebut adalah untuk mencari keuntungan karena kegiatan ini tidak pernah diusulkan oleh 30 Lurah sehingga tidak memiliki perencanaan yang jelas dan hal tersebut dimanfaatkan oleh WPP dan SF untuk membuat RAB dengan cara yang tidak profesional dan melakukan mark up item – item anggaran dengan tujuan mendapatkan keuntungan oleh kedua tersangka,” jelasnya.

 

Buat menutupi perbuatannya, para tersangka juga menyuruh seseorang untuk melakukan rekayasa laporan pertanggungjawaban, seakan-akan kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kelompok Masyarakat.

Cek Artikel:  Tiga Personil Polres Situbondo Dipecat Kasus Narkoba dan Desersi

 

“Dari hasil perbuatan WPP dan SF, timp Penyidik bersama dengan tim Auditor sedang melakukan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara, dengan potensi Kerugian Keuangan Negara kurang lebih sebesar Rp1.000.000.000 miliar,” jelasnya.

 

Selain itu Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Pangkep juga telah menerima uang titipan pengganti kerugian negara dari berbagai pihak sampai saat ini sejumlah Rp400.000.000.

 

Keduanya disangkakan Primair Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 ayat (1) huruf b Undang – Undang Nomor 31 Pahamn 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dengan Undang – Undang No.20 Pahamn 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP, Subsidiair Pasal 3 pasal 18 ayat (1) huruf b Undang – Undang Nomor 31 Pahamn 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dengan Undang – Undang No. 20 Pahamn 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp50.000.000 dan paling banyak Rp1.000.000.000 miliar.

Cek Artikel:  KPK Periksa Mantan Kepala Divisi Pasar Modal PT Taspen

 

“Guna kelancaran proses penyidikan serta dikhawatirkan para tersangka merusak dan/atau menghilangkan barang bukti. maka Tim Penyidik melakukan Penahanan Terhadap Kedua Tersangka sejak hari ini tanggal 15 Maret 2024 hingga 20 hari ke depan di Rutan Klas II B Pangkep,” tandasnya. (KEK)

Mungkin Anda Menyukai