Jurnalis Israel Sebut Operasi di Gaza Bukan Absah dan Tak Bermoral

Jurnalis Israel Daniel Levy sebut serangan ke Gaza tak bermoral. Foto: Anadolu

Gaza: Jurnalis Israel Gordon Levy mengatakan bahwa operasi militer Israel di Gaza Bukan Absah. Selain itu, operasi tersebut menurutnya tak bermoral.

Berbicara kepada Anadolu, Levy mengatakan bahwa meskipun telah terjadi penghancuran di Gaza selama 15 bulan, Israel belum dapat mencapai tujuannya.

“Melanjutkan serangan di Gaza Bukan hanya merupakan kejahatan, tetapi juga Bukan bermoral,” kata Levy, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis 27 Maret 2025.

Levy mempertanyakan pemerintah Israel apakah mereka akan dapat mencapai tujuannya dengan membunuh 50.000 orang Tengah dalam 15 bulan ke depan, karena sejauh ini mereka telah gagal mencapai tujuannya dengan lebih dari 50.000 korban.

Dengan menuduh Israel Bukan punya rencana, Levy mengutip keyakinan yang Lazim bagi banyak Kaum Israel dan pengamat asing, dengan mengatakan negara itu melancarkan serangan mematikan “Kepada mempertahankan pemerintahan (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu”.

Cek Artikel:  Raja Charles III Memuji Tenaga Kesehatan dalam Pesan Natalnya

Levy menyoroti bahwa pembunuhan 174 anak pada 18 Maret, ketika Israel melanjutkan serangannya, Bukan Eksis hubungannya dengan “memerangi teror, membela diri, (atau) membebaskan para sandera.”

“Eksis Begitu di mana Bukan Eksis kata-kata yang dapat mengungkapkan kemarahan, rasa malu atas apa yang kita lakukan sekarang,” tambah Levy.

Israel langgar gencatan senjata sepihak

Levy menggarisbawahi bahwa Israel melanggar perjanjian gencatan senjata “secara sepihak,” seraya menambahkan bahwa tanggung jawab sepihak sepenuhnya berada di tangan Israel.

Ia menekankan bahwa pemerintahan Netanyahu menolak Kepada memulai negosiasi tahap kedua atau menarik diri dari Koridor Philadelphia.

Levy mengatakan bahwa tahanan Israel di Gaza bukanlah prioritas Penting Netanyahu dan bahwa ia telah membuktikannya berkali-kali.

Ia menggarisbawahi bahwa dimulainya kembali serangan terhadap Gaza terkait dengan politik dalam negeri Israel, dengan mencatat: “Netanyahu Mengerti betul bahwa tujuan tersebut Bukan akan tercapai bahkan setelah 10 tahun pembunuhan dan pertempuran”.

Cek Artikel:  Diplomasi Pancasila Panduan Dasar Politik Luar Negeri Indonesia Era Prabowo

“Ini hanya tentang melindungi pemerintahannya,” tegas Levy.

Bukan Eksis rencana Kepada Gaza yang ‘serius’

Levy mengatakan dunia Begitu ini lebih disibukkan dengan Ukraina daripada Gaza, dan bahwa Presiden AS Donald Trump, satu-satunya orang yang dapat menghentikan Israel, telah memberi lampu hijau kepada Israel.

“Bukan Eksis rencana (Kepada Gaza) yang serius,” katanya, menggambarkan rencana Trump yang dikecam luas Kepada mengambil alih Gaza sebagai “lelucon.”

“Lebih dari 2 juta orang di Gaza Bukan dapat dipindahkan dalam bagian dari rencana Trump,” tambah Levy.

Menekankan bahwa rencana Mesir Kepada Gaza adalah Bagus, Levy menambahkan, Tetapi, bahwa ia Bukan Menyantap siapa yang akan menggantikan Golongan Palestina Hamas, yang telah memberikan pemerintahan Kepada jalur tersebut. 

Cek Artikel:  Hamas dan Israel Bersiap Buat Pertukaran Sandera-Tahanan Kali Keempat

“Bukan Eksis alternatif bagi Hamas dan dalam situasi Begitu ini Bukan Eksis yang berhasil tanpa persetujuan Hamas,” kata wartawan itu. 

Tentara Israel melancarkan kampanye udara mendadak di Jalur Gaza pada 18 Maret, menewaskan Dekat 800 orang, melukai lebih dari 1.600 lainnya, dan menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari. 

Lebih dari 50.000 Kaum Palestina telah terbunuh, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 113.700 terluka dalam serangan militer Israel yang brutal di Gaza sejak Oktober 2023. 

Pengadilan Kriminal Dunia mengeluarkan surat perintah penangkapan November Lewat Kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Dunia atas perangnya di daerah kantong itu.

Mungkin Anda Menyukai