JUMLAH pengungsi bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung mencapai 9.229 jiwa. Mereka menempati 181 tenda yang berada di 5 desa di Kecamatan Kertasari.
“Kami masih kekurangan 15 tenda dan 3 tenda dome. Eksis beberapa sekolah yang mengajukan permintaan tenda, yang jumlahnya mencapai 17 unit,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Primer, Rabu, (25/9).
Dia menambahkan hasil inventarisasi mendata sebanyak 6.163 rumah terdampak gempa, dengan kondisi 784 rusak berat, 987 rusak sedang dan 4.392 rusak ringan. Selain itu ada 91 saran pendidikan, 96 sarana ibadah, 12 fasilitas kesehatan, 27 fasilitas umum juga terdampak gempa bumi.
Baca juga : Optimalisasi Penanganan Gempa Bumi, Jajaran Pemkab Bandung Lakukan Penilaian
“Sebanyak 11.682 kepala keluarga atau 45.325 jiwa terdampak gempa bumi di Kabupaten Bandung. Sementara itu 9.229 jiwa yang mengungsi. Mereka menempati tenda pengungsian. Satu orang meninggal dunia dampak gempa bumi tersebut,” jelasnya.
BPBD, lanjut dia, terus berkonsentrasi menyediakan tenda-tenda untuk para pengungsi. Selain itu, BPBD juga terus mendistribusikan logistik untuk masyarakat.
Menurut Uka, Tim Reaksi Segera Multisektor saat ini sedang berupaya menyiapkan bantuan logistik bagi warga terdampak dan tempat pengungsian sementara.
Baca juga : Jumlah Pengungsi Korban Gempa di Kabupaten Bandung mencapai 3.830 Jiwa
“Bupati Bandung telah mengeluarkan surat pernyataan keadaan darurat bencana gempa bumi dan mengaktivasi pos komando dan pos lapangan penanganan bencana gempa bumi selama 14 hari di Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Dia menambahkanpeta sebaran dampak gempa bumi Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Ciparay, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran, dan Kecamatan Cimaung.
Pascagempa, sebanyak 131 komunitas relawan atau lembaga turut membantu dalam penanganan darurat di Kabupaten Bandung. (Z-9)