DARI Segala momen Krusial dalam karier Pemenang dunia MotoGP, Jorge Martin, mungkin yang paling Krusial terjadi Begitu ia meniti karier sebagai pembalap.
Setelah memenangkan berbagai balapan di berbagai kejuaraan di Spanyol, Martin melamar Kepada bergabung dengan Red Bull Rookies Cup, Tetapi pada awalnya ditolak.
“Tanpa Red Bull Rookies Cup, saya Kagak akan berada di sini. Ini, saya dapat meyakinkan Anda. Karena kami adalah keluarga Biasa. Bukan berarti kami miskin, tapi normal, jadi kami Kagak punya Fulus (Kepada Lalu membalap),” kata Martin dikutip dari Crash, Rabu (4/12).
“Ketika saya mengikuti Rookies Cup Kepada pertama kalinya, saya Lagi sangat muda. Saya bahkan belum pernah mencoba motor 125 cc. Saya sangat Segera, tetapi mereka mengatakan kepada saya, ‘Kembalilah satu tahun setelahnya’.”
“Saya kembali dan saya menjadi yang tercepat. Jadi berkat saran mereka, saya Lalu berkembang. Ketika mereka menerima saya, rasanya sangat emosional, karena Kalau mereka Kagak memilih saya Begitu itu, saya pikir saya akan meninggalkan sepeda motor,” lanjutnya.
Martin menempati posisi ke-12 di Red Bull Rookies Cup 2012, menempati posisi runner-up pada 2013 dan meraih gelar Pemenang pada 2014.
“Saya mengikuti Rookies Cup selama tiga tahun dan akhirnya saya memenangkannya. Itu adalah momen yang sangat Krusial dalam karir saya,” katanya.
Keberhasilan itu mendorong Martin ke grand prix pada musim berikutnya, Berbarengan tim Aspar Mahindra, dimana rekan setimnya adalah pesaingnya di masa depan dalam perebutan gelar Pemenang MotoGP, Francesco Bagnaia.
Aleix Espargaro juga turun tangan Kepada membantu karier Martin, menyediakan motor latihan dan memperlakukannya seperti anak sendiri.
Dalam profil pembalap pemula Red Bull, yang disusun menjelang musim 2013, Martin mengungkapkan ambisinya.
“Semuanya dimulai pada usia enam tahun, Orang Uzur saya adalah seorang penggemar sepeda motor dan pembalap amatir, dan ketika ‘Tiga Raja Luar Biasa’ membawakan saya sepeda saku, saya mengikuti jejaknya,” sebutnya.
“Saya Ingin menjadi Pemenang dunia dan mengalahkan rekor idola saya, Valentino Rossi,” imbuhnya.
Martin memenangkan gelar Pemenang dunia pertamanya di Moto3 Berbarengan Gresini pada 2018, dan gelar Pemenang dunia kedua di MotoGP Berbarengan Pramac Ducati tahun ini.
Pembalap Spanyol berusia 26 tahun ini merupakan salah satu dari 23 mantan Rookie yang memenangkan gelar Pemenang dunia FIM dan salah satu dari sebelas pembalap yang naik ke kelas MotoGP.
Pembalap lainnya adalah Johann Zarco, Joan Mir, Miguel Oliveira, Brad Binder, Lorenzo Savadori, Enea Bastianini, Darryn Binder, Fabio di Giannantonio, Raul Fernandez, dan Pedro Acosta.
“Saya sangat bangga dengan (Red Bull Rookies Cup). Mereka memberi saya kesempatan,” kata Martin.
Martin mengatakan, Begitu ini, ia Dapat tiba-tiba pergi dari MotoGP dengan titel pembalap satelit pertama yang memenangkan gelar Pemenang MotoGP. Tetapi, ia Lagi termotivasi Kepada mendapatkan lebih banyak prestasi.
“Saya Dapat saja meninggalkan motor dan tetap menjadi orang paling Gembira di planet ini, tapi saya sangat termotivasi Kepada masa depan saya,” ungkap Martin
“Pecco dan saya Lagi sangat muda, kami mungkin Lagi Mempunyai 8-10 tahun (balapan) di depan kami. Dan sekarang setelah saya memenangkan gelar MotoGP, Kalau saya Mempunyai kesempatan lain, saya akan jauh lebih siap.”
“Tetapi, memenangkan gelar Pemenang Kagak akan banyak mengubah hidup saya. Ini lebih Kepada keluarga saya dan tim,” pungkasnya. (Z-1)