Jorge Martin Akui Dana Pandai Membikin Pembalap MotoGP Tersesat

Jorge Martin Akui Uang Bisa Membuat Pembalap MotoGP Tersesat
Jorge Martin(motogp.com)

JORGE Martin Lagi menikmati gelar Juara MotoGP yang diraih di GP Solidaritas Barcelona, dengan mengalahkan Francesco Bagnaia di atas Desmosedici tim Pramac.

Sejak itu, pembalap asal San Sebastian de los Reyes ini telah melalui banyak hal. Ia memulai langkah barunya dengan Aprilia, merek yang akan dikendarai mulai 2025 Demi mencoba membawa proyek ini ke puncak kelas Istimewa. Martin juga mendapat penghormatan dari tim sepak bola favoritnya, Atletico Madrid.

Kagak diragukan Tengah, dengan kesuksesannya di MotoGP, Martin telah memasuki level baru dalam profesinya, Membikin banyak orang bertanya-tanya tentang berbagai hal, seperti bagaimana dia berurusan dengan Dana. 

“Pada dasarnya di Moto3, saya sudah menghasilkan Dana. Segera setelah naik ke Kejuaraan Dunia, dengan Aspar, saya sudah Mempunyai kontrak, saya Kagak ingat tapi mungkin Sekeliling 30 atau 40 ribu euro (sekira Rp505-674 juta),” kata Martin dilansir dari Motorsport.com, Senin (23/12).

“Ditambah beberapa sponsor, di usia 17 tahun, saya sudah mendapatkan Sekeliling 70 ribu euro. Lampau, Eksis pembalap Moto3 yang Pandai mendapatkan 150 ribu euro, atau lebih, dengan segalanya. Mereka adalah pembalap-pembalap hebat. Tapi dari kategori tersebut, 60 persen dibayar dan 40 persen mendapatkan sesuatu.”

Cek Artikel:  Skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 Tiba di Chicago, Amerika Perkumpulan

“Di Moto2, saya akan mengatakan sebaliknya, 60 persen menghasilkan Dana. Mungkin mereka mendapatkan 300.000 euro atau lebih, yang berupa Dana, Anda Pandai menabung dan melakukan hal-hal yang Pandai menambah pemasukan. Dan 30-40 persen akan tetap membayar Demi berada di Moto2, mungkin 400 atau 500 ribu. Atau lebih.”

Bahkan, Martin membuka diri tentang sebuah episode dimana ia pernah terlibat dalam beberapa keanehan dan menceritakan betapa mudahnya tersesat di jalan menuju kesuksesan pada Begitu-Begitu tertentu. Berkat didikan orang tuanya, Angel Martin dan Susana Almoguera, pemuda itu berjalan di trek yang Betul dan Pandai menghindari godaan.

“Begitu naik ke MotoGP, saya Lagi lajang, saya memenangi balapan pertama saya di Austria. Saya mulai berpesta. Sejujurnya, saya Kagak pernah keluar rumah, tapi saya mulai pergi ke Barcelona Demi berpesta,” ujar Martin.

“Saya ingat tiba di hari Minggu setelah balapan dan pergi ke Barcelona Demi berpesta. Saya akan kembali berlatih di Andorra, dan pada akhir pekan saya akan kembali ke Barcelona Demi berpesta. Balapan Tengah, dan seterusnya.”

Cek Artikel:  Hasil Lengkap Pond's Men 3X3 Competition Seri Lampung Hari Ketiga

“Saya Lagi Segera, dan semuanya berjalan dengan Bagus. Tetapi , Eksis satu momen ketika sebuah tagihan datang di sebuah diskotek, saya Kagak akan mengatakan berapa jumlahnya, tetapi ketika saya melihatnya, saya berpikir, ‘Anda sudah gila, apa yang Anda lakukan di sini?’ Saya membayarnya, tetapi sejak hari itu Eksis perubahan dalam diri saya.”

“Itu bukan saya. Saya kembali ke akar saya dan saya pikir saya Kagak Pandai melakukan itu. Begitu itulah saya memutuskannya dan selesai sudah. Beberapa bulan kemudian saya Bersua dengan Maria, pacar saya, dan hal tersebut membantu saya Demi tetap tenang. Tetapi, sangat mudah Demi kehilangan diri sendiri.”

“Saya pikir saya mendapatkan pendidikan yang sangat Bagus, dan orang Sepuh serta kakek-nenek saya selalu Membikin saya tetap membumi. Tetapi, Anda melakukan hal tersebut (memberi isyarat Demi perubahan), dan ketika Anda menyadari, di antara Kolega-Kolega yang mengatakan demikian, Kagak Eksis seorang pun dan Anda bangkrut, dan karier olahraga Anda pun berakhir.”

Cek Artikel:  Meriahkan Piala Dunia U-17, Radja Nainggolan Akan Hadir di Indonesia

“Sekarang, saya melakukannya dengan sangat Bagus. Tetapi, Anda harus mengetahui apa yang Anda miliki, merasa Senang dan menikmatinya. Yang terpenting, Anda harus membantu orang-orang yang Anda cintai. Orang Sepuh dan ibu saya bekerja Demi saya, dan sebanyak mungkin orang yang dapat saya bantu. Saya sangat bangga akan hal itu,” lanjutnya.

Terakhir, Martin menjelaskan apa yang memotivasinya dan mengapa Dana bukanlah salah satunya.

“Saya sangat termotivasi dengan tantangan tahun depan Berbarengan Aprilia, dan yang terpenting adalah warisan yang Pandai saya tinggalkan Begitu pensiun nanti, dan menjadi seseorang. Pada akhirnya, Kagak Eksis Dana yang Pandai membeli itu Segala.”

“Dengan apa yang saya miliki, saya Pandai pensiun hari ini dan hidup. Tapi, saya Ingin menjadi seseorang. Dana adalah sebuah konsekuensi. Kalau saya Pandai mendapatkannya, sempurna. Kalau Kagak, saya akan melakukan hal yang sama Demi mendapatkan Dana dengan Kagak mendapatkannya. Saya Ingin menjadi legenda MotoGP, Demi dikenang. Demi melampaui generasi lain,” tandasnya. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai