Jokowi Jangan Hanya saat Senang datang Ramai-ramai

Jokowi : Jangan Hanya saat Senang datang Ramai-ramai
Presiden Joko Widodo berjalan di halaman Istana Merdeka, Jakarta.(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Presiden RI Joko (Jokowi) menjelaskan maksud di balik pidatonya yang menyebut kalimat “biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai” yang dia ucapkan saat menghadiri Kongres ke-III Partai Nasdem , beberapa waktu lalu.

“Gini, jadi datang rame-rame, ya kan? Perginya juga rame-rame,” kata Jokowi, setelah meresmikan Bendungan Leuwikeris, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, hari ini.

Jokowi jelaskan kalimatnya lebih kepada makna bahwa gotong-royong seluruh masyarakat sangat diperlukan, baik sat senang, maupun ada banyak masalah.

Baca juga : Kampanye Presiden di Luar Cuti Masuk Tindak Pidana

“Yang saya maksud bahwa kegotong-royongan seluruh masyarakat itu sangat diperlukan. Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai. Tapi begitu ada banyak masalah, tidak ramai-ramai lagi. Sekalian mestinya gotong-royong, diselesaikan bersama-sama, dicarikan solusinya bersama-sama,” kata Jokowi.

Cek Artikel:  Upaya Mentan Amran Sulaiman Berantas Korupsi Diapresiasi

Sebelumnya saat Kongres ke-III Nasdem, Jokowi sempat berucap terkait hal tersebut, di depan Ketua Standar Partai Nasdem Surya Dharma Paloh, dan seluruh kader.

“Kebiasaanlnya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi saya yakin itu tidak dengan bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem,” kata Jokowi. (Try/P-2)

Mungkin Anda Menyukai