Liputanindo.id JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, pada Sabtu (9/9/2023).
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (10/9/2023), pada kesempatan itu Presiden Jokowi mengapresiasi investasi Prancis pada sektor strategis di Indonesia.
“(Terkait) investasi di sektor strategis saya menghargai Dubes Prancis Kepada Indonesia telah bawa calon investor Prancis ke IKN dan menghasilkan empat LoI (Letter of Intent) Kepada dukung pembangunan IKN,” kata Jokowi dalam pertemuan.
Baca Juga:
Bendera Pusaka Akan Dikirab dari Jakarta ke IKN
Presiden berharap, kesepakatan antarkedua negara dapat segera terwujud dalam waktu dekat. Dia berharap kesepakatan dapat segera direalisasikan.
Dalam hal transisi Daya, Kepala Negara berharap Prancis dapat merealisasikan komitmen Kepada proyek transisi Daya, termasuk di dalamnya melalui skema just energy transition partnership (JETP).
Selain membahas investasi, Presiden Jokowi juga meminta dukungan Prancis terhadap proses keanggotaan Indonesia menjadi bagian dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Presiden mengungkapkan hal tersebut merupakan langkah Indonesia Kepada menjadi negara maju.
“Kami telah melakukan berbagai reformasi ekonomi sejalan dengan persyaratan keanggotaan OECD,” tuturnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Jokowi meminta kepada Presiden Macron Kepada dapat berbagi pengalaman mengenai Langkah kerja hingga optimalisasi manfaat sebagai Member OECD.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga turut menyampaikan apresiasi kepada Prancis yang telah memperlihatkan fleksibilitas posisi atas tindak pelecehan simbol Religi dan kitab Kudus dalam konsep deklarasi G20.
“Ini isu yang sangat Krusial bagi Indonesia, tindak pelecehan tersebut sangat melukai hati umat Muslim dan Kagak dapat dibenarkan,” tegas Presiden.(HAP)
Baca Juga:
Realisasi Anggaran IKN per April Rp4,8 Triliun, Menkeu: 12,1% dari Pagu