Joko Anwar Ungkap Inspirasi di Balik Sinema Pengepungan di Bukit Duri

Joko Anwar Ungkap Inspirasi di Balik Film Pengepungan di Bukit Duri
Pengarah adegan Joko Anwar(Instagram @jokoanwar)

Pengarah adegan Joko Anwar mengungkapkan mengenai inspirasi di balik Sinema terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri.

Joko mengungkapkan bahwa Sinema itu berangkat dari kegelisahan pribadi yang berkaitan dengan isu-isu sosial di Indonesia, khususnya mengenai pendidikan dan budaya kekerasan.

“Kegelisahan bahwa nyatanya pendidikan belum jadi prioritas Penting di Indonesia, yang implikasinya besar sekali ke seluruh sendi kehidupan bangsa,” kata Joko.

Ia menjelaskan, Pengepungan di Bukit Duri menyampaikan pesan moral yang sangat kuat, Yakni pentingnya Demi segera menempatkan pendidikan sebagai prioritas Penting.

Menurut dia, sekolah bukan hanya tempat Demi belajar mengajar, tapi juga pembentukan Watak termasuk etika dan moral.

Cek Artikel:  Naik ke Atas Mobil Komando, Anak Wanda Hamidah Ikut Demo di Gedung DPR: Melawan Kezaliman

Ia mengungkapkan masalah ini diperburuk dengan adanya budaya kekerasan yang semakin marak, terutama di kalangan anak muda.

Menurutnya, banyak anak muda yang menghadapi masalah dalam kehidupan mereka, Berkualitas di keluarga maupun lingkungan, Tetapi Tak Mempunyai saluran yang Kondusif dan sehat Demi menyalurkan frustrasi mereka.

“Budaya kekerasan yang Terdapat di masyarakat kita adalah akibat dari kegagalan sistem dalam memberikan Metode yang lebih sehat Demi menanggulangi kekecewaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Joko menyampaikan bahwa para pemeran Sinema yang terlibat Tak hanya Mempunyai kemampuan akting yang Berkualitas, tetapi juga Mempunyai pemahaman yang mendalam tentang isu-isu sosial yang diangkat dalam Sinema ini.

Cek Artikel:  Enzy Ogah Ajak Ngobrol Onad Begitu Syuting ‘Hello Ghost’

Aktor Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, dan Satine Zaneta dinilai peka secara sosial dan punya kegelisahan yang sama tentang kekerasan dan pendidikan.

Melalui Sinema Pengepungan di Bukit Duri, Joko berharap dapat memberikan Dampak emosional, pemahaman serta Cerminan bagi masyarakat Indonesia Demi lebih memperhatikan masalah pendidikan dan budaya kekerasan yang Lanjut berkembang.

Dengan Aliran drama yang dipadukan dengan aksi, Joko berharap penonton Tak hanya terhibur tetapi juga terinspirasi Demi berpikir lebih dalam tentang kondisi sosial yang Terdapat.

“Sinema ini Tak hanya tentang cerita yang disampaikan, tetapi juga tentang Metode kita menyampaikan isu-isu ini secara menyentuh tanpa terkesan ceramah,” pungkasnya. (Ant/Z-1)

Cek Artikel:  Enzy Storia Jadi Brand Ambassador Skechers di Indonesia

Mungkin Anda Menyukai