Joe Biden Positif COVID-19, Pertemuan dengan Netanyahu Batal?

Liputanindo.id – Presiden AS Joe Biden diharapkan bisa bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan depan. Pertemuan ini diharapkan terjadi meski Biden saat ini dinyatakan positif COVID-19.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa rincian akhir pertemuan itu masih diselesaikan. Tetapi dia menekankan bahwa pemulihan Biden dari virus menjadi prioritasnya saat ini.

“Tentu saja, kita perlu memastikan bahwa kesehatan presiden dan pemulihannya dari COVID menjadi prioritas, dan apakah dan bagaiamana hal tersebut dapat mempengaruhi diskusi dengan Perdana Menteri Netanyahu, kita saat ini tidak dalam poisisi untuk mengetahui,” katanya, dikutip AFP, Jumat (19/7/2024).

Gedung Putih mengumumkan diagnosis Biden pada hari Rabu ketika dia berkampanye di Las Vegas. Dia kemudian terbang ke negara bagian asalnya, Delaware, dan melakukan isolasi mandiri.

Cek Artikel:  Korea Selatan Tekan Perjanjian Berbasis Nuklir dengan Amerika Perkumpulan

Meski dinyatakan positif COVID-19, Kirby menegaskan gejala yang dialami oleh Biden hanyalah gejala ringan saja.

Sementara itu, Netanyahu dijadwalkan berangkat ke Washington untuk berpidato di sidang gabungan Kongres pada 24 Juli setelah menerima undangan dari Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson dan Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer pada bulan Mei.

Perjanjian tersebut ditandatangani bersama oleh petinggi Partai Republik di Senat dan petinggi Partai Demokrat di DPR.

Partai Demokrat mendapat tekanan yang meningkat dari para konstituen mengenai undangan tersebut, yang datang ketika Israel terus melakukan perang dahsyat melawan Jalur Gaza di mana jumlah korban tewas dengan cepat mendekati 40.000 orang.

Cek Artikel:  Perdana Menteri Belanda Mark Rutte Terpilih Jadi Sekjen NATO, Gantikan Jens Stoltenberg

Mungkin Anda Menyukai