KETUA Biasa Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis di lingkungan PMI. Ia yakin dengan keahlian medis yang meningkat serta didukung teknologi yang baik dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat meninjau proyek renovasi untuk perubahan status Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia (ABK PMI) menjadi Institut.
“Institut ini didirikan untuk mendukung Palang Merah Indonesia khususnya dalam memberikan kontribusi kepada kesehatan lebih khusus lagi di bidang donor darah untuk memberikan kenyamanan dan kualitas yang tinggi dari pada donor darah di Indonesia,” kata Jusuf Kalla dalam keterangan yang diterima, Rabu (4/9).
Baca juga : Bantu Daerah Konflik, PMI Minta Perlindungan
Lebih lanjut dia mengatakan, Institut PMI didirikan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu medis dan teknologi yang baik. Dia menilai kedua hal tersebut merupakan hal penting untuk mendukung masalah kesehatan di Indonesia.
“Kita ingin adanya suatu sistem donor darah yang baik mentransmisikan darah dengan kualitas yang tinggi sesuai aturan yang ada. Perlu sumberdaya manusia, perlu tenaga medis yang bekerja untuk meningkatkan itu semua. Karena saat ini mengutamakan jumlah dan mutu dan itu lah yang kita harapkan dari Institut ini,” jelasnya.
Jusuf Kalla juga memberikan pesan kepada mahasiswa untuk terus belajar dengan giat agar nantinya dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah untuk masyarakat Indonesia. Dia meyakini dengan meningkatnya kemampuan tenaga medis secara bersamaan dapat meningkat layanan kesehatan masyarakat.
Baca juga : Ini Pesan Jusuf Kalla Peringati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia
“Sebagai mahasiswa tentu kita harapkan untuk belajar dengan baik dan tentu memahami sistem donor darah yang baik. Karena kebutuhan masyarakat makin meningkat dan juga kita semua ingin layanan yang baik. Karena itu anda selain belajar dengan tekun diharapkan juga mampu menggunakan teknologi yang baik,” bebernya.
=Jusuf Kalla juga meninjau ruang kuliah yang direnovasi didampingi dr Linda Lukitari Waseso selaku Dewan Pengawas dan Jacobus Dwihartanto serta Syamsul Qomar selaku Pengurus Yayasan Bakti Kemanusiaan PMI.
Dwihartanto menjelaskan, setelah dilakukan perubahan status ABK PMI menjadi Institut akan dilakukan penambahan tiga jurusan atau program studi. Tiga jurusan tersebut yakni administrasi rumah sakit, bisnis digital, dan ilmu biomedis.
“Sebelumnya hanya ada satu jurusan teknologi bank darah. Kini bertambah sehingga dapat meningkatkan kualitas mahasiswa,” katanya. (P-5)