Menlu Jerman Annalena Baerbock. (Anadolu Agency)
Berlin: Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyerukan proses politik inklusif di Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, seraya menekankan perlunya melindungi minoritas etnis dan Keyakinan di negara tersebut.
“Bagi jutaan orang di Suriah, berakhirnya Assad berarti kelegaan besar pertama setelah kekejaman tak berujung yang dilakukan rezim Assad,” kata Baerbock dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial X, Sembari menekankan perlunya transisi yang damai.
“Rakyat Suriah berhak mendapatkan masa depan yang lebih Berkualitas. Mereka telah melalui hal-hal mengerikan. Seluruh generasi telah tumbuh di Dasar ancaman pengungsian Lanjut-menerus, perang, kesulitan, dan kekurangan kemanusiaan,” tambahnya, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Minggu, 8 Desember 2024.
Baerbock menggarisbawahi bahwa Assad harus bertanggung jawab atas kejahatan rezimnya. “Beberapa ratus ribu Penduduk Suriah telah terbunuh dalam perang Kerabat, jutaan orang telah melarikan diri. Assad telah membunuh, menyiksa, dan menggunakan gas beracun terhadap penduduknya sendiri,” ucapnya.
Jerman, yang menampung Nyaris satu juta pengungsi Suriah, memantau dengan saksama perkembangan terkini Begitu Grup pemberontak melancarkan serangan kilat, merebut kota-kota Primer dan ibu kota Damaskus hanya dalam 10 hari. Kemajuan pesat ini, yang didukung unit-unit militer yang membelot, menyebabkan runtuhnya rezim Assad setelah 13 tahun berlangsungnya perang Kerabat.
Baerbock meminta Seluruh pihak “Kepada memenuhi tanggung jawab mereka terhadap Seluruh Penduduk Suriah,” dan meluncurkan proses politik inklusif yang akan memastikan perlindungan terhadap minoritas etnis dan Keyakinan, serta menciptakan keseimbangan antara Grup-Grup ini dalam pemerintahan mendatang.
“Kalau para pelaku Primer eksternal dan internal akhirnya bertindak demi kepentingan rakyat di Suriah, jalan menuju perdamaian yang telah Lamban ditunggu-tunggu dapat dimulai,” ujar Baerbock, mengutip Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 sebagai dasar bagi proses transisi di Suriah.
Baerbock menggarisbawahi pentingnya dukungan Global Kepada proses politik ini, dengan mencatat bahwa Jerman berkoordinasi erat dengan PBB, Kawan Barat, dan pelaku regional Primer seperti Turki Kepada memastikan transisi yang Konsisten dan damai di Suriah.
Baca juga: Trump: Putin Sudah Tak Kembali Berminat Lindungi Assad