Jerman Kawinkan Gelar Piala Dunia U-17 dan Piala Eropa U-17

SOLO – Timnas U 17 Jerman akhirnya sukses mengawinkan gelar Pemenang Piala Eropa U-17 dengan Piala Dunia U-17 2023. Dalam pertandingan final di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023, mereka tampil sebagai Pemenang baru setelah menang melawan Timnas U 17 Prancis lewat drama adu penalti 4-3 usai pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2 di waktu normal.

Ini menjadi gelar Piala Dunia U-17 perdana bagi Die Mannschaft. Sebelumnya pencapaian terbaik mereka adalah runner-up, itu pun diperoleh cukup Lamban, pada Piala Dunia U-17 pertama di 1985 di Beijing. Ketika itu Jerman yang Tetap menggunakan nama Jerman Barat kalah atas Nigeria 2-0.

Pertandingan dalam waktu normal berakhir dengan skor imbang, hingga memaksakan laga berlanjut dengan babak adu penalti. Jerman unggul lebih dahulu setelah melesakkan dua gol.

Gol pertama mereka dicetak Paris Brunner hasil hadiah penalti di menit ke-29. Berawal dari pelanggaran yang terjadi di dalam kotak penalti Prancis.

Tendangan Noah Darvich diblok Kiper Prancis Paul Argney, bola rebound itu kemudian bergulir liar dan berusaha diambil oleh Bilal Yalcinkaya.

Begitu posisi berebut itulah, sempat terjadi kontak antara Sadi Aymen dan Bilal Yalcinkaya. Sadi yang berusaha menyapu bola sempat mengenai kaki Yalcinkaya dan terjatuh. Pemeriksaan VAR pun dilakukan.

Cek Artikel:  Mikel Arteta Arsenal Kepada Menikmati Momen di Puncak Klasemen Aliansi Inggris 2022/23

VAR akhirnya memutuskan Aymen melakukan pelanggaran hingga Jerman mendapatkan hadiah penalti menit 27. Brunner mengeksekusi penalti dengan Bagus di menit ke-29.

Paul Argney tertipu dengan gerakan Brunner. Bola ke sisi kanan, tetapi dia bergerak ke kiri. Pecah telur sudah gawangnya dari clean sheet.

Di babak pertama ini, Prancis menguasai bola, tetapi Jerman melakukan serangan balik dengan Bagus dan mengontrol permainan. Prancis terlihat mengalami ketegangan di babak pertama ini, jadi dari ideal hingga Bisa dimanfaatkan dengan Bagus oleh Rival.

Gol kedua Jerman berlanjut di babak kedua. Tepatnya pada menit ke-51 dari sang kapten Noah Darvich. Sontekannya sempat diblok kaki kanan Argney, tetapi bola tetap mengarah ke sisi dalam gawang Prancis.

Dua menit berselang, Prancis memperkecil kedudukan Saimon Bouabre. Sontekannya tak Bisa diantisipasi dengan Bagus oleh kiper Jerman sehingga skor berubah menjadi 2-1.

Gol Bouabre ini sempat di cek dengan VAR, dan Bouabre pun dinyatakan dalam posisi Enggak offside. Golnya pun Absah. Prancis mengejar.

Menit ke-85, Mathis Amougou Membikin seisi Stadion Manahan bergemuruh. Sontekannya ke gawang setelah menerima umpan dari Tidiam Gomis dari sisi kanan Membikin kedudukan imbang 2-2. Heider Konstantine yang sudah terlanjur bergerak ke sisi kiri pun Enggak Bisa menahannya.

Cek Artikel:  PSG Ajukan Tawaran Terakhir Kepada Osimhen

Wasit sempat memberikan perpanjangan waktu sepuluh menit. Tetapi, tak Eksis gol yang tercipta dan laga langsung dilanjutkan ke babak adu penalti.

Pada adu penalti, Argney hanya Bisa menahan dua tendangan dari Erick Moreira De Silva dan Paris Brunner. Dari enam penendang, dan pemain cadangan Info Almugera lah yang menjadi penentu kemenangan Jerman.

Sebaliknya, Heide yang Bisa menahan tendangan penandang kelima Prancis, Tidiam Gomis pun Membikin mereka Enggak Bisa menambah skor pinalti Tengah. Jerman pun menang 6-5 (4-3).

Instruktur Jerman, Christian Wueck pun mengatakan terima kasihnya Kepada Indonesia. Dia Gembira setiap mereka bertanding di Jakarta, Bandung, Solo, dll. selalu Berjumpa dengan Paras-Paras yang ramah.

“Kepada pertandingan kami berada di pihak yang Eksis di atas angin dan Terang mendominasi pertandingan. Tapi, kehilangan kesempatan menjadi 2-0 di babak kedua. Meskipun begitu kami puas dengan penampilan di babak pertama,” katanya.
Perubahan di babak kedua yang dilakukan Prancis lah yang menurutnya Membikin permainan timnya banyak hilang.

Cek Artikel:  Paul Munster Cemburut Bicara Setelah Persebaya Surabaya Gagal Meraih Kemenangan

“Tapi, kami Terang cukup bermain dengan tenang dan mentalitas yang bagus. Pemain Enggak pernah menyerah Begitu tertinggal bahkan hingga tendangan pinalti terakhir. Saya Gembira dengan hasil ini,” tegasnya.

Kemudian, preskon selepas permainan pun sempat terintervensi oleh para pemain Jerman yang menggerebek masuk ke ruangan. Mereka menyiram Wueck dengan sampanye. Keributan itu pun kemudian dipotong dan para pemain diminta keluar ruangan.

“Maafkan anak-anak datang. Terima kasih sekali Tengah Indonesia semoga kami Bisa balas dengan performa yang Bagus,” ujarnya.

Selain menobatkan Jerman sebagai pemenang, beberapa pemain pun diberikan penghargaan. Kepada top skor diberikan kepada striker Argentina, Agustuin Ruberto yang telah mencetak 8 gol. Dia mendapatkan sepatu emas. Ibrahim Diarra pun diberikan sepatu perak, setelah mencatatkan sebagai top skor terbanyak kedua dengan 7 gol.

Kiper terbaik diberikan kepada Paul Argney. Dia Bisa menjaga gawangnya clean sheet hingga 7 pertandingan di waktu normal dan baru di laga final ini gawangnya kebobolan.

Kepada pemain terbaik, kapten tim Jerman Paris Brunner mendapatkan golden ball award, disusul oleh Hamidau Mahalou yang menerima silver ball award, dan Amougou dari Prancis menerima bronze ball award. ***

Mungkin Anda Menyukai