Liputanindo.id – Operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang dilanda tsunami di Jepang mengatakan uji coba pemindahan puing radioaktif minggu ini dari reaktor yang rusak telah ditunda karena terkendala masalah teknis.
Juru bicara Perusahaan Listrik Tokyo (Tepco) Tatsuya Matoba mengatakan penundaan ini dilakukan setelah pengambilan sampel dilakukan pada Kamis (22/8). Hal ini karena operator harus menyelidiki penyebab masalah teknis tersebut.
“Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa kami akan melanjutkannya Sabtu ini, tetapi secara pribadi saya tidak pernah mengalami operasi semacam ini yang dimulai pada hari Sabtu atau Minggu,” katanya, dikutip Kyodo News, Jumat (23/8/2024).
Matoba juga menambahkan bahwa belum diketahi kapan proses pemindahan puing itu akan dilakukan. Menurutnya, proses pemindahan puing akan dimulai bila proses penyelidikan selesai dilakukan.
“Itu tergantung pada seberapa dalam kami akan menyelidikinya,” katanya.
Tepco sebelumnya bermaksud untuk memindahkan sebagian kecil dari sekitar 880 ton puing radioaktif yang diyakini berada di dalam reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir yang dilanda tsunami.
Tiga dari enam reaktor PLTN Fukushima Daiichi sedang beroperasi saat tsunami melanda pada 11 Maret 2011, merobohkan sistem pendingin dan menyebabkannya meleleh dalam apa yang menjadi bencana nuklir terburuk sejak Chernobyl.
Di tiga unit PLTN Fukushima, bahan bakar dan material lainnya meleleh dan kemudian memadat menjadi “puing-puing bahan bakar” yang sangat radioaktif.
Sampel kecil itu akan dipelajari untuk mendapatkan petunjuk tentang kondisi bagian dalam reaktor dan isinya yang berbahaya, yang menjadi sebuah langkah penting menuju penghentian operasional PLTN.
Diketahui, puing-puing itu memiliki tingkat radiasi yang sangat tinggi sehingga Tepco harus mengembangkan robot khusus yang dapat menahannya untuk berfungsi di dalamnya.
Proses pemindahan puing itu menjadi tantangan paling menakutkan dalam proyek yang telah berlangsung selama puluhan tahun untuk menonaktifkan PLTN Fukushima Daiichi.
Tepco mengerahkan dua pesawat nirawak mini dan sebuah “robot berbentuk ular” ke salah satu dari tiga reaktor nuklir pada bulan Februari, sebagai bagian dari persiapan untuk tugas pemindahan.
Penyelidikan terbaru, yang dilengkapi dengan lengan robotik, diperkirakan akan memakan waktu sekitar seminggu untuk mencapai serpihan radioaktif di dalam reaktor dan akan muncul lagi dengan sampel bulan depan.
Jepang mulai membuang air limbah dari pabrik yang rusak ke Samudra Pasifik hampir setahun yang lalu. Langkah tersebut telah memicu pertikaian diplomatik dengan Tiongkok dan Rusia.