Jepang Perhatikan Pergantian Kepemimpinan di Indonesia

Jepang Perhatikan Pergantian Kepemimpinan di Indonesia
Indonesia saat ini terus berpotensi untuk tumbuh dan berkembang dengan ditopang bonus demografi populasi muda.(Anadolu)

PERGANTIAN kepemimpinan di Indonesia yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini mendapat perhatian penting dari Jepang. Sebagai sahabat lama, Jepang bertekad terus membantu serta melanjutkan berbagai kerja sama dengan Indonesia yang dipimpin pemerintahan Prabowo Subianto nantinya. 

Hal itu disampaikan Direktur Bagian Informasi dan Kebudayaan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Hoshino Daisuke dalam kunjungannya ke kantor Media Indonesia di Jakarta Barat, Selasa (15/10). 

“Prabowo akan memimpin 282 juta rakyat Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia. Indonesia pada 2045 juga akan menjadi ekonomi terbesar keempat dunia. Karena itu, kami ingin membantu Indonesia untuk mencapai tujuan-tujuannya,” kata Hoshino Daisuke. 

Cek Artikel:  Netanyahu dan Yoav Gallant Berseteru Soal Gencatan Senjata, Jadi Penyebab Kegagalan Kesepakatan?

Prabowo sendiri sudah mengunjungi Jepang pada April lalu melakukan pertemuan dengan PM Kishida Fumio. Begitu itu keduanya menyatakan komitmen untuk mempererat hubungan kedua negara.

Menurut Daisuke, Indonesia saat ini terus berpotensi untuk tumbuh dan berkembang dengan ditopang bonus demografi populasi muda. Di sisi lain, Jepang sekarang menghadapi persoalan demografi karena populasi yang semakin menua. 

Penduduk lanjut usia meningkat sedangkan angkatan kerja muda semakin turun. Menurut data pemerintah Jepang, jumlah penduduk berusia 65 tahun atau lebih mencapai rekor tertinggi yaitu 36,25 juta. Bagian populasi lanjut usia tersebut mencapai 29,3% dari keseluruhan penduduk. 

Cek Artikel:  Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas yang Gantikan Ismail Haniyeh

“Masalah Jepang sekarang populasi lanjut usia yang banyak. Negara kami menua sedangkan Indonesia negara dengan populasi muda dan dinamis,” ujar Daisuke. 

“Indonesia negara dengan penuh potensi sedangkan Jepang negara masyarakat yang menua. Tenaga kerja di negara kami dari kelompok muda semakin sedikit,” imbuhnya. 

Daisuke menyebut negaranya ingin terus mempererat hubungan dengan Indonesia. Selain hubungan ekonomi dan industri yang sudah terjalin selama ini, Jepang juga ingin bertukar pengalaman mengenai pemecahan permasalahan sosial termasuk persoalan demografi tersebut. 

“Banyak juga isu lain yang kedua negara perlu bertukar pengalaman. Seperti misalnya kami memiliki pencegahan dabln mitigasi bencana, pengelolaan sampah, pencegahan dan mitigasi bencana, transisi energi, dan lain sebagainya,” tukasnya. 

Cek Artikel:  10 Maskapai Asing Batalkan Penerbangan ke Israel

(Dhk/I-2)

Mungkin Anda Menyukai