Jepang Khawatir dengan Latihan Gabungan Tiongkok-Rusia

Jepang Khawatir dengan Latihan Gabungan Tiongkok-Rusia
Jepang mengkhawatirkan latihan perang gabungan Rusia-Tiongkok.(Anadolu)

PEJABAT Jepang mengamati dengan kekhawatiran yang mendalam atas rencana latihan militer gabungan antara Tiongkok dan Rusia. Baru-baru ini kedua negara juga menggelar latihan gabungan dengan kapal perang dan pesawat pengebom.

Juru bicara pemerintah Jepang Hayashi Yoshimasa mengatakan bahwa sulit untuk menilai maksud dan tujuan latihan gabungan Beijing dan Moskow. “Jepang memandang latihan mendatang sebagai bagian dari upaya kedua negara untuk memperkuat aliansi militer mereka,” kata penyiar NHK mengutip pernyataan Hayashi, dilansir Anadolu, Kamis (12/9).

Tiongkok mengatakan bahwa Rusia akan berpartisipasi dalam latihan militer mendatang yang akan berlangsung di Samudra Pasifik akhir bulan ini. Pernyataan Tiongkok itu muncul beberapa minggu setelah Jepang mengklaim bahwa pesawat mata-mata militer Tiongkok melanggar wilayah udaranya untuk pertama kalinya memasuki wilayah udara Jepang di atas perairan Laut Cina Timur, dekat kepulauan di provinsi barat daya Nagasaki.

Cek Artikel:  Arab Saudi Turun Tangan Upayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel

Baca juga : Jet Tempur Jepang Usir Pesawat Pengintai Tiongkok

Kapal perang Rusia dan Cina memulai latihan angkatan laut gabungan besar-besaran. Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, 400 kapal perang, kapal selam, dan kapal pendukung akan berpartisipasi dalam latihan komando dan staf strategis Ocean-2024.

Dikatakannya, latihan tersebut akan dilakukan di Samudra Pasifik dan Arktik, serta Laut Mediterania, Laut Kaspia, dan Baltik. Baru-baru ini, Tiongkok dan Rusia melakukan latihan militer gabungan di perairan dan wilayah udara yang berdekatan dengan Zhanjiang, yang terletak di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, pada bulan Juli.

Latihan gabungan antara Tiongkok dan Rusia berfungsi sebagai contoh penting dari kemitraan strategis mereka, dengan para analis melihatnya sebagai respons terhadap meningkatnya kehadiran militer AS di kawasan tersebut. (I-2)

Cek Artikel:  Joe Biden Sesumbar Soal Minimnya Tindakan Netanyahu Lelah Kesepakatan Pembebasan Sandera

Mungkin Anda Menyukai