SEORANG petinggi militer Israel, Ziv, yang berpangkat mayor jenderal memperingatkan agar tidak mendorong perang dengan Iran selama masih menjalankan genosida dengan kedok operasi militer di Gaza. Ia menilai Teheran merupakan musuh utama Israel.
“Sudah hampir setahun ini, kami belum mampu mengalahkan musuh terkecil kami,” kata Ziv dalam komentar yang dimuat di situs berita Israel, Maariv, dilansir dari Al Jazeera, Selasa (27/8).
Ia mencatat bahwa masih ada 20 ribu pejuang Hamas yang berkumpul kembali di Gaza. “Memang benar bahwa kita perlu berurusan dengan Iran, tetapi kita memerlukan strategi untuk itu, dan untuk itu, kita perlu menutup satu front, menangani yang lain, dan mengejar strategi yang lebih berarti terhadap Iran,” kata Ziv, yang sebelumnya mengepalai direktorat operasi militer Israel.
Baca juga : Berseberangan dengan Sekutunya, Israel Ingin Serang Iran
Menurut dia, Israel tentu tidak akan mampu melaksanakan tugas memerangi semua pihak jika mereka tidak mampu menutup garis depan yang paling sederhana sekalipun. Sementara itu, tank-tank Israel maju menuju Deir el-Balah di Gaza tengah sementara pesawat Israel mengebom kamp pengungsi Maghazi di dekatnya, menewaskan tiga warga Palestina.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan operasi bantuan di Gaza setelah Israel memerintahkan evakuasi massal Deir el-Balah. Area itu menjadi tempat PBB mendasarkan pusat operasinya setelah pindah dari Rafah ketika pasukan Israel melancarkan invasi darat awal tahun ini.
Sebanyak 6 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, sementara menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan ia akan menaruh bendera Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa. Setidaknya 40.435 orang tewas dan 93.534 orang terluka dalam agresi Israel di Gaza. Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober. (I-2)