PULUHAN juta orang menderita mata kering di seluruh dunia. Mengutip clevelandclinic.org, kondisi ini lebih umum terjadi di Asia dibandingkan dengan Amerika Utara dan Eropa. Masalah mata kering juga lebih umum terjadi pada orang yang telah mengalami menopause. Penelitian memperkirakan bahwa 16 juta orang di Amerika Perkumpulan menderita mata kering.
Dokter spesialis mata lulusan Universitas Indonesia dr. Niluh Archi, SpM, menjelaskan ada tiga penyebab mata kering, dan gejala yang dialami seseorang biasanya gabungan dari ketiga hal tersebut. Mata kering disebabkan oleh penurunan produksi lapisan air mata, peningkatan penguapan lapisan air mata, dan penyumbatan kelenjar air mata (meibomian gland) sehingga menghasilkan lemak atau lipid.
Niluh mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan atau menyepelekan mata kering. Selain mengganggu kenyamanan, kata dia, kondisi ini bahkan bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya secara signifikan.
Baca juga : Jangan Dibiarkan! Mata Kering Dapat Merusak Permukaan Mata
“Kalau tidak segera ditangani, kondisi mata kering kronis dapat mengakibatkan peradangan atau infeksi pada konjungtiva, peradangan pada kornea, ulkus kornea atau luka terbuka pada kornea,” kata Niluh saat acara kesehatan di Jakarta, Selasa (30/7), seperti dilansir Antara.
Menurutnya, dampak lanjutan mata kering yang belum tertangani tak jarang berupa pandangan kabur yang membuat anak kesulitan membaca. “Mengantisipasi itu, pemeriksaan mata secara dini dan berkala menjadi solusi untuk mencegah dampak mata kering pada anak,” ujar Niluh.
Lebih lanjut, mata kering dapat menyebabkan kerusakan permukaan mata akibat infeksi atau peradangan, yang bisa bersifat ringan hingga berat, dan bahkan permanen. Kalau tidak segera ditangani, kondisi mata kering kronis bisa menyebabkan peradangan atau infeksi pada konjungtiva, kornea, dan ulkus kornea atau luka terbuka pada kornea.
Baca juga : Tata Laksana dan Pencegahan Kambuh Orang Kecanduan Judi Online
Mata kering biasanya ditandai rasa mengganjal pada mata, sering merah, berair, kering, atau terasa berpasir. Rasa lengket, kotoran mata, dan dorongan untuk sering mengucek mata juga bisa menjadi sinyal bahwa mata butuh perhatian lebih.
Elemen eksternal juga menjadi penyebab mata kering, seperti penggunaan pendingin ruangan yang menyebabkan kelembapan udara berkurang sehingga mata lebih rentan kering.
Penggunaan gawai yang berlebihan juga turut menyumbang masalah karena menatap layar terlalu lama mengurangi frekuensi berkedip, yang seharusnya membantu menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata. Tak ketinggalan, polusi udara yang penuh partikel kotor juga bisa mengiritasi mata dan mengganggu produksi air mata.
Baca juga : Pengabdian Masyarakat UI Disambut Hangat Kaum Desa Cisarua Purwakarta
Eksispun langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah mata kering yaitu hindari gaya hidup yang bisa memperburuk kondisi tersebut. Jels perlu memberi jeda pada mata saat menggunakan gawai untuk mengistirahatkan mata, dan mengurangi penggunaan AC atau gunakan pelembap udara untuk menjaga kelembapan di ruangan.
Langkah lain adalah dengan menghindari juga riasan mata yang bisa menyumbat pori-pori kelenjar minyak di sekitar mata. Kalau menggunakan lensa kontak, penting untuk mematuhi anjuran dokter. (B-3)