ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), melalui lembaga riset kanker International Agency for Research on Cancer (IARC), merilis data Taksiran mutakhir mengenai beban kanker dunia. Data yang diambil dari 185 negara tersebut menunjukkan bahwa sepuluh jenis kanker Tetap mendominasi dua per tiga kasus baru dan menjadi penyebab Kematian Penting di seluruh dunia.
Sementara itu, kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia, serta menjadi salah satu penyumbang Kematian pertama akibat kanker.
Melansir laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, data Globocan tahun 2020 menunjukkan jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, Demi jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Baca juga : 5 Jenis Makanan Ini Terbaik Demi Mencegah Kanker Payudara, Apa Saja?
Perwakilan program Selangkah (Semangat Rival Kanker) Siloam, dr. Vera Nevyta Tarigan, SpRad (K) PRP, menekankan pentingnya pemeriksaan payudara secara rutin melalui metode Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Periksa Payudara Klinis oleh Dokter).
Jelita Bisa Menyantap dan meraba payudara sendiri Demi mendeteksi apabila terdapat perubahan pada payudara. Pemeriksaan Sadari ini juga dapat dilakukan ketika mandi, busa sabun dapat mempermudah pada Begitu meraba payudara.
Dengan metode Sadari, Jelita Bisa mendeteksi secara awal, apakah terdapat benjolan atau perubahan bentuk pada payudara, atau kelainan lain, misalnya, cairan yang Enggak normal keluar dari puting.
Baca juga : Indonesia International Cancer Conference Digelar Demi Kali Pertama
Vera juga mengingatkan peserta Demi menjalani Sadanis, supaya Enggak takut melakukan pemeriksaan guna memastikan kondisi kesehatan payudara mereka Kondusif dari tumor atau kanker.
Hal itu ditekankan Vera dalam peringatan Bulan Acuh Kanker Payudara Dunia dan HUT ke-72 Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari. Bhayangkari Polda NTB bekerja sama dengan Program Selangkah by Siloam dan Rhemedi Medical Services menggelar pemeriksaan deteksi Pagi kanker payudara pada 8-9 Oktober 2024 di Gedung Gelanggang Dharma Polda NTB yang dihadiri ratusan peserta.
Senada, dalam sambutannya, Ketua Bhayangkari Daerah NTB Santi Hadi Gunawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut, sebagai langkah Krusial dalam upaya menekan Nomor Kematian akibat kanker payudara melalui deteksi Pagi.
Baca juga : Remaja Juga Perlu Sadar Kanker Payudara
“Pentingnya kesadaran akan pemeriksaan Pagi Demi mencegah perkembangan penyakit yang lebih parah,” ujar Santi dalam keterangannya.
Dalam kesempatan itu, dilakukan juga pemeriksaan screening kanker payudara yang menyasar peserta dari Bhayangkari Polda NTB, pejabat Penting Polda NTB, Polwan Polda NTB, serta masyarakat Sekeliling.
Pada kesempatan lain, perwakilan dari Rhemedi Medical Services, dr. Rheza Maulana Syahputra, BMedSc (Hons), SH, MM, MARS, yang juga tergabung dalam tim medis Program Selangkah by Siloam, menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan jajaran Polda NTB serta seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara tersebut.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat dan menjadi amal ibadah bagi kita Seluruh,” tandas Rheza. (B-3)