WORLD Health Organization (WHO), melalui International Agency for Research on Cancer (IARC), merilis Taksiran terbaru mengenai beban kanker Mendunia. Data yang dikumpulkan dari 185 negara ini menyatakan Terdapat 10 jenis kanker Lalu menyumbang dua pertiga dari kasus baru kanker yang bermunculan dan jadi penyebab Penting Mortalitas di dunia.
Menurut laporan itu, terdapat 20 juta kasus kanker baru di dunia, dengan 9,7 juta kasus Mortalitas. Kanker paru-paru Mempunyai tingkat kejadian tertinggi (12,4%), diikuti kanker payudara (11,6%), kanker kolorektal (9,6%), kanker prostat (7,3%), dan kanker perut (4,9%).
Statistik kanker Mendunia yang mengkhawatirkan ini menekankan adanya kebutuhan mendesak terhadap teknologi diagnostik dan terapi yang canggih Demi meningkatkan hasil pengobatan pasien.
Sejalan dengan itu, EMC Healthcare mengambil langkah signifikan dalam meningkatkan perawatan kanker di Indonesia Ialah melengkapi fasilitas dengan menginstalasi Biograph Vision Quadra pertama di Asia.
Pemindai PET/CT Sekalian tubuh yang canggih dari Siemens Healthineers akan membantu mengubah perawatan pasien ke arah lebih Berkualitas, dengan menghadirkan pencitraan canggih Demi Analisa Pagi dan perencanaan perawatan lebih Seksama sehingga memberikan hasil lebih Berkualitas bagi pasien kanker.
Investasi ini bagian dari komitmen EMC Healthcare Demi menyediakan perawatan diagnostik dan terapi terbaik.
“Capaian ini bukti misi EMC Healthcare Demi memimpin Hasil karya layanan kesehatan di Indonesia. Kami bangga menghadirkan sistem lebih inovatif kepada pasien kami sehingga mereka memperoleh manfaat dari peralatan diagnostik tercanggih ini. Ini menandai era baru pengobatan presisi di Indonesia, khususnya pasien onkologi yang akan mendapatkan perawatan lebih Berkualitas dan personal,” ujar Presiden Direktur EMC Healthcare Jusup Halimi, di Jakarta, Selasa (15/10).
Menurutnya, PET/CT berperan Krusial dalam penanganan pasien onkologi. Dengan mendeteksi tumor Bisa menentukan penanganan pasien setelahnya.
“Biograph Vision Quadra dan kemampuan pencitraan molekulernya yang canggih akan meningkatkan kemampuan mendeteksi Posisi kanker aktif yang lesinya bahkan amat kecil. Teknologi ini Bisa menghadirkan perhitungan Seksama jumlah terapi radiofarmasi yang dapat diberikan ke Posisi kanker,” urainya.
Alat ini juga menghasilkan peta 3D seluruh tubuh dari laju Aliran darah kuantitatif ke setiap organ dan jaringan. Informasi 3D ini akan meningkatkan akurasi diagnostik, memungkinkan deteksi Pagi penyakit seperti kanker serta penentuan stadiumnya, mendiagnosis infeksi dan penyakit inflamasi lainnya, gangguan neurologis, dan kondisi kardiovaskular, serta pada akhirnya mengoptimalkan hasil akhir pasien.
Selain itu, bidang pandang aksial 106 cm pada sistem ini Bisa meningkatkan resolusi dan sensitivitas yang memungkinkan dokter Demi menangkap informasi terperinci dan secara Luwes mencitrakan pasien dari kepala hingga paha dalam satu kali pemindaian.
“Sistem ini memungkinkan pemindaian lebih Segera pada dosis radiasi pasien yang lebih rendah,” kata Jusuf.
Dengan waktu pemindaian lebih singkat Membikin pasien lebih nyaman, terutama mereka yang sakit kritis atau menjalani Mekanisme diagnostik.
Berdasarkan data pencitraan, sistem ini memungkinkan pengembangan rencana perawatan yang presisi dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan pasien Demi terapi tingkat lanjut seperti terapi radioligan atau teranostik. Ini bermanfaat bagi pasien kanker dengan perawatan Benar waktu dan terarah Bisa meningkatkan hasil secara signifikan.
“Kami bangga berkolaborasi dengan EMC Healthcare dalam menghadirkan Biograph Vision Quadra pertama di Asia. Sistem ini merupakan generasi baru pencitraan PET/CT yang menawarkan kecepatan, akurasi dan menambah wawasan klinis amat Berkualitas. Pasien akan menerima Analisa lebih Benar, pemindaian lebih Segera, dan strategi perawatan yang dipersonalisasi, yang sejalan dengan Pusat perhatian pada pengembangan pengobatan presisi,” kata Country Head Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer.
Dia berharap kehadiran Biograph Vision Quadra dapat mentransformasi bidang klinis layanan kesehatan Indonesia dengan memungkinkan adanya diagnostik lebih Seksama dan perawatan yang lebih efektif. (H-2)