Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock
New York: Saham Amerika Perkumpulan (AS) di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena tahun yang gemilang di Wall Street tampaknya akan berakhir dengan catatan Tak baik.
Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 31 Desember 2024, S&P 500 turun 1,1 persen, menjadi penurunan ketiga berturut-turut. Sekeliling 90 persen saham dalam indeks tersebut merosot.
Pada hari kedua hingga terakhir 2024, indeks acuan tersebut Lagi berada di jalur Demi kenaikan tahunan kedua berturut-turut sebesar lebih dari 20 persen.
Sementara Dow Jones Industrial Average turun 1,0 persen, dan indeks komposit Nasdaq berakhir 1,2 persen lebih rendah.
Perusahaan-perusahaan Big Tech menjadi paling berpengaruh di pasar, memperburuk kemerosotan. Apple dan Microsoft turun 1,3 persen. Valuasi mereka yang mahal cenderung berdampak besar pada pasar yang lebih luas.
Di tempat lain di antara saham teknologi, Meta Platforms turun 1,4 persen, Netflix tergelincir 0,8 persen, dan Amazon turun 1,1 persen.
Sektor teknologi dan layanan komunikasi S&P 500 telah menjadi sektor dengan kinerja tertinggi di pasar, dengan perolehan keuntungan masing-masing sebesar 37,1 persen dan 39,9 persen sepanjang tahun ini.
Bencana Boeing
Boeing turun 2,3 persen setelah salah satu jetnya tergelincir dari landasan pacu di Korea Selatan, menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya. Korea Selatan sedang memeriksa Sekalian pesawat 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan di negara tersebut.
Bencana itu merupakan pukulan lain bagi Boeing menyusul pemogokan pilot, masalah keselamatan lebih lanjut pada pesawat terlarisnya yang bermasalah, dan harga saham yang anjlok. Sahamnya telah turun lebih dari 30 persen tahun ini.
Maskapai penerbangan yang menerbangkan jet Boeing goyah setelah kecelakaan itu. United Airlines turun 1,4 persen dan Delta Air Lines turun 0,9 persen.
Secara keseluruhan, S&P 500 turun 63,90 poin menjadi 5.906,94. Dow turun 418,48 poin menjadi 42.573,73, dan Nasdaq turun 235,25 poin menjadi 19.486,78.
(Ilustrasi Wall Street. Foto: Freepik)
Imbal hasil obligasi turun. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun turun menjadi 4,53 persen dari 4,63 persen pada akhir Jumat. Imbal hasil obligasi Treasury dua tahun turun menjadi 4,25 persen dari 4,33 persen pada akhir Jumat.
Di sisi lain, harga minyak mentah AS naik 0,6 persen. Saham Kekuatan bertahan lebih Berkualitas daripada pasar lainnya, hanya turun 0,1 persen.
Sedangkan harga gas alam melonjak 12 persen. Hal itu membantu mendukung keuntungan bagi produsen gas alam, EQT Corp, naik 5,1 persen Demi keuntungan terbesar di antara saham S&P 500.