Ilustrasi. Foto: Freepik.
Chicago: Harga logam mulia Dunia termasuk harga emas mencatat penurunan signifikan pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Hal ini dipicu oleh ekspektasi terkait Bangsa Merekah serta penguatan dari dolar Amerika Perkumpulan (AS).
Mengutip Investing.com, Rabu, 18 Desember 2024, emas spot melemah 0,3 persen ke level USD2.644,84 per ons. Sementara emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD2.661,00 per ons.
Logam lainnya, perak spot turun 0,4 persen menjadi USD30,39 per ons, platinum melemah 0,5 persen ke USD931,17 per ons, paladium anjlok 1,2 persen ke USD935,19 per ons.
Analis mengungkapkan, pasar tengah waspada terhadap keputusan yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed). Meski awalnya ekspektasi pemangkasan Bangsa Merekah akan diambil oleh bank sentral, hal tersebut mulai terguncang menyusul data terbaru penjualan ritel Demi November.
.jpg)
(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
Fed Bisa saja tunda pangkas Bangsa Merekah
Data penjualan ritel pada bulan tersebut naik lebih dari perkiraan bahkan menyentuh 0,7 persen. Hal ini menjadi tanda Tetap kuatnya perekonomian domestik dan Bisa menjadi Argumen bank sentral menunda pemangkasan Bangsa Merekah.
Adapun indeks dolar tercatat naik 0,1 persen, hal ini Membangun emas lebih mahal bagi pemegang mata Fulus lainnya. Imbal hasil obligasi juga mencapai level tertinggi dalam empat minggu terakhir, hal tersebut semakin mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
Dengan Pusat perhatian pasar pada keputusan bank sentral, volatilitas harga emas dan logam mulia lainnya kemungkinan akan berlanjut hingga akhir minggu.

