Jelang Pembentukan Kabinet, Mantan Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya Diprediksi Jadi Menlu

Liputanindo.id – Perdana Menteri Jepang yang baru, Shigeru Ishiba, kemungkinan akan menunjuk mantan Menteri Pertahanan, Takeshi Iwaya, sebagai menteri luar negeri. Penunjukan ini disebut akan dilakukan selama pembentukan pemerintahan baru pekan ini.

Dua sumber yang mengetahui Info ini mengatakan Iwaya akan menjabat sebagai menteri luar negeri Jepang Demi pembentukan kabinet pemerintahan Ishiba. Sumber itu juga mengatakan Ishiba akan menunjuk wakil presiden LDP.

“Ishiba sedang mempertimbangkan mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga sebagai wakil presiden LDP,” demikian keterangan sumber itu, dikutip Reuters, Minggu (29/9/2024).

Takeshi Iwaya merupakan kepala pertahanan dari tahun 2018 hingga 2019. Dia telah membantu Ishiba dengan strategi dalam kemenangannya Buat memimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa.

Cek Artikel:  Kondominium dan Hotel Mewah di Florida Tenggara Alami Penurunan Tanah

Setelah memenangkan pemilihan LDP pada hari Jumat, Ishiba mengatakan ia berencana Buat membentuk pemerintahannya pada hari Selasa setelah majelis rendah parlemen, yang dikendalikan oleh LDP, memberikan Bunyi Buat seorang perdana menteri.

Menurut laporan media lokal, Ishiba diperkirakan akan menunjuk mantan Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato sebagai menteri keuangan. Tetapi dua orang yang Mempunyai pengetahuan langsung tentang masalah tersebut mengatakan bahwa ia akan mempertahankan Yoshimasa Hayashi sebagai kepala sekretaris kabinet, sebuah jabatan Krusial yang mencakup peran juru bicara pemerintah.

Meski Info susunan kabinet mulai muncul ke publik, Ishiba menolak Buat merinci rencana kabinetnya dalam sebuah wawancara di televisi pada hari Minggu, tetapi mengisyaratkan bahwa ia bersedia mempertimbangkan pemilihan Biasa Segera dalam waktu dekat.

Cek Artikel:  ASEAN Berfungsi sebagai Mekanisme Multilateral Berhubungan Langsung dengan Vietnam

Ia mengatakan kebijakan moneter Jepang harus tetap akomodatif sebagai tren, menandakan perlunya menjaga biaya pinjaman tetap rendah Buat mendukung pemulihan ekonomi yang Ringkih.

Enggak segera Jernih apakah Ishiba, yang telah menjadi kritikus vokal pelonggaran moneter agresif Bank of Japan di masa Lampau, mengambil garis yang lebih dovish dengan pernyataannya.

Mungkin Anda Menyukai