Jelang berlaga di JSSL Singapore, pesepakbola putri usia Awal Indonesia jalani pelatihan di Bersih
Sepakbola
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 11 April 2025 – 21:59 WIB
Liputanindo.id – Tim MilkLife Shakers (U-12) dan HydroPlus Strikers (U-14), menjalani pemusatan latihan di Supersoccer Arena, Bersih, Jawa Tegah mulai Copot 6 hingga 14 April 2025 di Rendah komando Timo Scheunemann.
Sebanyak 24 atlet di dua tim tersebut merupakan pemain terbaik MilkLife Soccer Challenge dari 8 kota yang diselenggarakan sepanjang 2024 Lampau.
Timo Scheunemann menyuguhkan sejumlah program pelatihan mulai dari lari, bola pantul, passing, overlapping, one-two, stretching, ice bath, free kick, hingga pengetahuan seputar sistem pertandingan.
Tak hanya itu, menariknya kedua tim tersebut juga ditantang bertanding dengan tim putra yang bertujuan Buat mengasah mental dan meningkatkan Percepatan para pemain.
“Latihan seperti ini perlu agar pemain Mengerti tugasnya ketika di lapangan. Sebelum latihan terakhir, hari Sabtu (12/4) juga akan Eksis latihan segitiga atau seperti pertandingan trofeo dengan tim putra U-11. Waktu latihan sangat pendek, dan ini menjadi tantangan melatih dua tim sekaligus sebelum berangkat ke Singapura. Latihan terakhir Senin (14/4) dan berangkat ke Singapura pada Selasa esok harinya,” terangnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.
Sebagai Head Coach MilkLife Shakers dan HydroPlus Strikers, Timo juga dibantu oleh jajaran Instruktur, Adalah Asep Sunarya sebagai Head Coach Assistant, Maya Susmita selaku Asisten Instruktur U-12, Yayat Hidayat yang merupakan Asisten Instruktur U-14, serta Edi Supriyanto sebagai Manajer Tim. Ia mengaku harus meracik dua tim sekaligus secara maksimal, serta memadukan seluruh pemain dengan posisi terbaik agar tercipta komposisi terbaik di masing- masing tim. Meski baru pertama kali merumput di turnamen Dunia, mereka akan menerapkan Susunan menyerang.
“Yang Niscaya kita mempersiapkan pola menyerang, tapi juga harus solid dan sistematis pertahanannya. Kemudian selama latihan juga kita benahi teknik skill individu, karena kalau latihan pola tapi misal umpan atau kontrol bolanya kurang pas, tentu saja susah latihan pola. Jadi hal-hal seperti itu kita perbaiki,” kata Instruktur yang Mempunyai lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman pada 2007.
Pada JSSL Singapore 7’s 2025 yang digadang sebagai turnamen terbesar di Asia ini, Timo menegaskan bahwa Bukan Eksis beban Sasaran. Yang terpenting menurutnya, jajaran Instruktur mengimbau agar para atlet dapat bermain semaksimal mungkin dan menikmati pertandingan. Di turnamen tersebut, ia Ingin Mengerti sejauh mana kemampuan tim asuhannya dibandingkan dengan klub- klub negara lain.
“Kedua, kita Ingin Mengerti Bakat yang kita punyai ini sebagus apa Buat proyeksi masa depannya. Kita Ingin Mengerti kelebihan mereka itu seperti apa, dan apakah kualitasnya Dapat diandalkan Bukan Buat bibit- bibit masa depan. Jadi bebannya bukan menang bukan Pemenang, tetapi bebannya bagaimana kita Dapat menjadikan mereka bintang besar. Dari bintang kecil menjadi bintang besar,” tegasnya.
Salah seorang pemain HydroPlus Strikers, Amanda Fitriani mengatakan, ia Berbarengan rekan setim siap menjalankan intruksi Instruktur Buat tampil Bagus dan maksimal di tengah arena. Melalui serangkaian latihan intens, kekompakan dan kerjasama tim dinilai sudah cukup bagus. Amanda juga Bukan khawatir meski harus menghadapi tim-tim dari negara lain, karena mentalnya sudah teruji lantaran rutin mengikuti turnamen dan latihan selama di sekolah sepak bola.
“Saya sudah lebih dekat sama Sahabat- Sahabat, Bukan canggung dan malu Kembali karena sudah saling kenal. Kami siap mempersembahkan hasil terbaik di turnamen JSSL Singapore 7’s, dan berharap tim Dapat keluar menjadi Pemenang,” papar Amanda, pemain usia 13 tahun yang Lagi duduk di bangku SD 703 Pajagalan Bandung.
Sementara pemain MilkLife Shakers, Rara Zenita Fatin juga mengaku Bukan Eksis masalah dalam beradaptasi dengan rekan satu tim. Terkait program latihan sebelum berangkat ke JSSL Singapore 7’s, siswi SDUT Bumi Kartini Jepara mengatakan bahwa persiapannya sudah cukup matang.
“Selama latihan saya mendapatkan banyak arahan dari Instruktur, diminta bermain lebih tenang dan Bukan terlalu memaksa. Juga diajari menjaga kondisi, teratur dalam beristirahat dan Bukan makan sembarangan,” pungkas Rara yang berposisi sebagai striker di tim MilkLife Shakers.
Sementara itu, JSSL Singapore 7’s adalah kompetisi sepak bola remaja premier Asia yang menampilkan Bakat muda dari lebih 450 tim di 17 negara. Terdapat 11 Golongan usia Pria mulai dari U-7 Tiba U-16 dan Pro Academy Boys U-16, serta empat Golongan usia Perempuan U-10, U-12, U-14, U-16 dan Pro Academy Girls U-16.
Setiap tim akan bertanding pada fase grup pada dari hari pertama hingga hari ketiga, Lampau empat tim teratas di setiap grup akan lolos ke tahap Cup Knock Out atau fase gugur Buat memperebutkan trofi Pemenang di hari terakhir. Selain dari Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan Filipina, terdapat pula tim JSSL Singapore 7’s yang berasal dari China, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Kamboja, Taiwan, Jepang, hingga Australia.
Sedangkan Buat Pro Academy Girls U-16 juga diikuti oleh tim Persib Bandung (Indonesia), Sporting Lisbon (Portugal), Chonburi (Thailand), Urawa Reds (Jepang), JSSL FC (Singapura), serta Valencia CF dan Villarreal CF (Spanyol). Lampau Pro Academy Boys U-16 dihuni oleh tim BG Pathum (Thailand), Borussia Dortmund (Jerman), Melbourne City (Australia), Persib Bandung (Indonesia), Tottenham Hotspur (Inggris), serta Valencia CF dan Villarreal CF (Spanyol).
Sumber : Radio Elshinta