PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, Erosi dan tanah longsor. Status itu berlaku pada 8 Oktober hingga 31 Mei.
Penetapan status dalam bentuk Keputusan Gubernur Jawa Barat itu dilakukan karena ancaman bencana yang sangat tinggi di musim penghujan Ketika ini.
“BMKG menyatakan curah hujan tinggi dan sangat tinggi akan mendominasi Daerah Jabar selama periode Desember 2024-Februari 2025. Ini mengancam 61 kecamatan atau 9,73% kecamatan di Jawa Barat yang rawan tingkat potensi banjir tinggi dan 340 kecamatan atau 54,23% kecamatan Mempunyai tingkat potensi banjir menengah,” ungkap Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dalam webinar kesiapsiagaan bencana di Bandung, Kamis (19/12).
Di samping itu, Terdapat pula prakiraan terjadinya pergerakan tanah pada Desember 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Geologi Kementerian Daya dan Sumber Daya Mineral.
“Sebanyak 491 kecamatan atau 78,31% kecamatan di Jabar berpotensi pergerakan tanah tinggi, terutama daerah yang berbatasan dengan tebing dan lereng,” tuturnya.
Ia juga mengungkap, beberapa kejadian bencana hidrometeorologi basah di Jabar akhir-akhir ini memperlihatkan bahwa penanggulangan bencana memerlukan peran serta Seluruh pihak Tiba ke tingkat desa/kelurahan sebagai aparatur paling dekat dengan masyarakat.
Diharapkan upaya penanggulangan bencana menjadi lebih Segera, Cocok, dan terpadu sehingga Pandai meminimalkan Dampak bencana.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Anne Heramdianne Adnan menuturkan, webinar yang dilaksanakan merupakan bagian dari tindak lanjut Rapat Tingkat Menteri yang digelar di Jakarta oleh Kementerian Koordinator PMK. Diperlukan kesiapsiagaan atas potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Barat.
Peserta yang mengikuti webinar antara lain Kalak BPBD se-Jabar, Kadis Damkar se-Jabar, perangkat daerah lingkup provinsi/kabupaten/kota, stakholders klaster penanggulangan bencana mulai dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Satpol PP, Dinas Pertanian, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, serta Dinas Perumahan dan Permukiman.
Narasumber kegiatan ini, di antaranya Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kepala Stasiun Klimatologi, dan Kepala Kantor SAR Bandung.