Jatuhnya Assad adalah Pukulan bagi Martabat Rusia

Kota Hama, Suriah dibebaskan dari kekuasaan Bashar Al-Assad. Foto: Anadolu

Damaskus: Selama Nyaris satu Sepuluh tahun, senjata Rusia-lah yang Membikin Bashar al-Assad tetap berkuasa di Suriah. Hingga kejadian luar Normal dalam 24 jam terakhir dan akhirnya lengser pada 8 Desember 2024.

Damaskus telah Terperosok, presiden Suriah telah digulingkan dan, kabarnya, terbang ke Moskow. Mengutip sebuah sumber di Kremlin, kantor Informasi dan televisi pemerintah Rusia melaporkan bahwa Rusia telah memberikan suaka kepada Assad dan keluarganya “atas dasar kemanusiaan”.

Dalam hitungan hari, proyek Kremlin di Suriah telah terurai dalam situasi yang sangat dramatis, dan Moskow Bukan berdaya Demi mencegahnya.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa Moskow “mengikuti peristiwa dramatis di Suriah dengan kekhawatiran yang mendalam.”

Jatuhnya rezim Assad adalah pukulan bagi Martabat Rusia

Dengan mengirimkan ribuan tentara pada 2015 Demi mendukung Presiden Assad, salah satu tujuan Primer Rusia adalah Demi menegaskan dirinya sebagai kekuatan Dunia.

Cek Artikel:  Pembicaraan Gencatan Senjata Nyaris Gagal, Joe Biden: Kami Kagak Menyerah

Ini adalah tantangan besar pertama Vladimir Putin terhadap kekuasaan dan Kendali Barat, jauh dari Area bekas Soviet.

Tampaknya upaya Rusia berhasil. Pada tahun 2017, Presiden Putin mengunjungi pangkalan udara Rusia di Hmeimim, Suriah, dan menyatakan bahwa misi telah tercapai.

Meskipun Terdapat laporan reguler bahwa serangan udara Rusia menyebabkan korban jiwa di kalangan Anggota sipil, Kementerian Pertahanan Rusia merasa cukup percaya diri Demi menerbangkan media Dunia ke Suriah Demi menyaksikan operasi militer Rusia.

Teringat bahwa seorang perwira Rusia mengatakan bahwa Rusia berada di Suriah “Demi jangka panjang.” Tetapi, ini lebih dari sekadar Martabat.

Sebagai imbalan atas Sokongan militer, otoritas Suriah memberikan Rusia sewa selama 49 tahun Demi pangkalan udara di Hmeimim dan pangkalan laut di Tartous.
Rusia telah mengamankan posisi Krusial di Mediterania timur. Pangkalan-pangkalan tersebut menjadi pusat Krusial Demi memindahkan kontraktor militer ke dalam dan ke luar Afrika.

Cek Artikel:  Bandara Manchester Kembali Beroperasi Usai Tewas Lampu, Penumpang Diimbau Hanya Bawa Ransel

Apa yang akan terjadi pada pangkalan Rusia itu sekarang?

Pernyataan yang mengumumkan kedatangan Assad di Moskow juga menyebutkan bahwa pejabat Rusia sedang melakukan kontak dengan perwakilan “oposisi bersenjata Suriah”.

Pemandu acara TV pemerintah mengatakan, para pemimpin oposisi telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan misi diplomatik di Area Suriah.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan, pangkalan-pangkalan di Suriah telah “ditetapkan dalam status siaga tinggi, tetapi mengklaim Bukan Terdapat ancaman serius terhadap mereka Ketika ini.”

“Bashar al-Assad adalah sekutu Rusia yang paling setia di Timur Tengah. Kremlin telah banyak berinvestasi padanya. Pemerintah Rusia akan berusaha keras Demi menampilkan penggulingannya sebagai sesuatu yang bukan kemunduran bagi Moskow,” sebut editor BBC Rusia, Steve Rosenberg.

“Tetap saja, mereka mencoba dan mencari kambing hitam,” imbuh Rosenberg.

Pada Minggu malam, acara Informasi mingguan Primer TV pemerintah Rusia menyoroti tentara Suriah, tampaknya menyalahkannya karena Bukan melawan pemberontak.

“Segala orang dapat Menyantap bahwa situasi menjadi semakin dramatis bagi otoritas Suriah,” kata Pemandu acara Yevgeny Kiselev.

Cek Artikel:  Korban Tewas Ledakan Tangki di Niger Bertambah

“Tetapi di Aleppo, misalnya, posisi-posisi diserahkan Nyaris tanpa perlawanan. Daerah-daerah berbenteng diserahkan satu demi satu dan kemudian diledakkan, meskipun (Laskar pemerintah) diperlengkapi dengan lebih Bagus dan jumlahnya berkali-kali lipat lebih banyak dari pihak penyerang. Ini Asrar!,” tegas Kiselev.

Pemandu acara tersebut mengklaim bahwa Rusia “selalu mengharapkan rekonsiliasi (antara berbagai pihak) di Suriah.”

Poin terakhir

“Tentu saja kami Bukan acuh terhadap apa yang terjadi di Suriah. Tetapi prioritas kami adalah keamanan Rusia sendiri – apa yang terjadi di Area Operasi Militer Spesifik (perang Rusia di Ukraina),” sebut Kiselev.

Terdapat pesan yang Jernih di sini Demi publik Rusia.

Meskipun Rusia telah menggelontorkan sumber daya selama sembilan tahun Demi mempertahankan kekuasaan Bashar al-Assad, rakyat Rusia Lanjut diberi Mengerti bahwa mereka Mempunyai hal-hal yang lebih Krusial Demi dikhawatirkan. (Antariska)

Mungkin Anda Menyukai