KONTINGEN Jawa Tengah (Jateng) mulai memborong medali emas pada perhelatan PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Tepatnya sehari setelah upacara pembukaan atau pada hari keenam Penyelenggaraan PON XXI.
Enggak tanggung-tanggung, dalam sehari, kontingen Jateng langsung memperoleh tiga emas yang disumbangkan dari tiga cabang olahraga (cabor) berbeda. Yakni cabor sepatu roda, billiard, dan muaythai.
Raihan emas pertama Jateng disumbangkan atlet sepatu roda Viero Abimanyu, yang bermain di nomor Individual Time Trial 200 meter putra.
Baca juga : Bakar Semangat Atlet Jateng, Nana Sudjana Janjikan Bonus Rp260 Juta Bagi Peraih Medali Emas PON 2024
Ia berhasil mengguli lawannya dengan catatan waktu 15.507 detik Ketika berlaga di Lintasan Sepatu Roda Kawasan Pantai Pelangi, Sigli, Pidie, Aceh, Selasa, (10/9).
Beberapa jam kemudian, emas kedua Jateng diraih dari cabor biliard. Tepatnya dari Rico Dela Wijaya dan Rizkha Affandy yang berlaga pada nomor 15 Ball Double Putra.
Emas berikutnya datang dari cabor Muaythai. Atlet Muaythai Jateng, Jalu Aji Pengabdian Suseno, menyumbangkan emas setelah mengalahkan lawannya di babak final nomor 71 kg putra.
Baca juga : Lepas Kontingen ke PON XXI, Nana Sudjana: Jateng Bidik Minimal 50 Medali Emas, Sasaran 3 Besar
Sementara, dua rekannya, yang sempat dilarikan ke rumah sakit, menyumbang medali bagi Jateng. Irvan Aji Maulana Putra, yang bertanding pada nomor 63,5 kg putra, meraih medali perak, sedangkan Tiara Permana Putri meraih medali perunggu.
“Baru tiga emas dari sepatu roda, billiard, dan muaythai. Kalau perak banyak. Kita harapkan nanti berkembang karena Lagi banyak cabor unggulan yang belum bertanding atau belum masuk babak final,” kata Ketua Standar KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana di Aceh, Selasa (10/9) malam.
Menurut Bona, emas dari sepatu roda dan muaythai itu cukup mengejutkan Kalau dibandingkan dengan emas dari cabor billiard. Sejak awal emas dari cabor billiard itu memang sudah diprediksi.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan perolehan medali emas yang diraih itu dapat mendongkrak semangat dari atlet Jateng lainnya. Mental para atlet dan seluruh kontingen, Berkualitas yang bertanding di Aceh maupun Sumatra Utara, juga dapat meningkat.
“Itu Cita-cita kita (meraih emas), tapi juga memacu agar atlet yang lain juga muncul dan berprestasi. Ini membawa nama dan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah,” kata Nana Ketika beberapa hari mendampingi kontingen Jateng di Aceh. (RO/Z-1)