JASMINE Paolini membawa tim Italia menjuarai Piala Billie Jean King pertama mereka dalam tempo 11 tahun setelah mengalahkan tim Slovakia di Malaga.
Petenis nomor 1 Italia itu mengangkat tangannya Buat merayakan kemenangan 6-2 dan 6-1 atas Rebecca Sramkova yang Membikin Itali memimpin 2-0.
Paolini memimpin Italia dengan percaya diri, dengan bermain di sektor tunggal dan ganda melawan Jepang dan Polandia. Dia memenangkan empat dari lima pertandingan pekan Lampau.
Trofi tersebut menjadi tebusan bagi tim Italia yang diperkuat Paolini, Martina Trevisan, Elisabetta Cocciaretto, dan Lucia Bronzetti, setelah kalah dari Kanada di final 2023.
Tim Ketika itu juga diperkuat Sara Errani, yang berusia 37 tahun. Dia juga menjadi Member tim ketika Italia menjuarai Piala Billie Jean King, sebelas tahun Lampau pada 2013.
“Tahun yang luar Biasa. Ini tahun yang gila, saya Bukan Mengerti harus mengakhiri seperti ini dengan gelar Pemenang dalam Piala Billie Jean
King,” kata Paolini di laman Formal Piala Billie Jean King, Kamis (21/11).
“Saya kira kami bermain luar Biasa pekan ini,” ujar petenis berusia 28 tahun itu.
Kemenangan tersebut menutup tahun yang penuh terobosan bagi Paolini. Menjadi pemain top 50 selama tiga tahun, perjalanan Paolini ke final Roland Garros dan Wimbledon awal musim ini membuktikan keberaniannya sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Kini, ia menjadi petenis peringkat empat dunia yang menjuarai WTA 1000 pertamanya di Dubai pada Februari Lampau, meraih emas ganda Olimpiade Paris 2024 Serempak Errani, dan mencapai WTA Finals akhir musim.
Kemenangan tersebut membawa tim Italia meraih gelar Pemenang, ketika Paolini sendiri di atas kertas menjadi favorit pertandingan tunggal kedua melawan Sramkova.
Sramkova Mempunyai catatan kemenangan 100% di laga final, tetapi meskipun bertekad kuat mengalahkan Danielle Collins, Ajla Tomljanovic dan Katie Boulter, dia kesulitan memainkan forehand-nya.
Paolini Bangun Buat mengambil set pertama dengan 6-2 dan kemudian unggul 2-0 pada set kedua.
Sramkova membalas dengan pukulan backhand yang tajam, tetapi itu hanya menjadi secercah Asa singkat bagi Slovakia.
Paolini segera membalas dengan pukulan forehand lintas lapangan yang Membikin penonton berdiri dan menutup pertandingan dalam tempo 65 menit. (Ant/Z-1)