
SEJUMLAH lembaga survei merilis hasil quick count atau hitung Segera pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Member Komisi II Fraksi PKB DPR RI Mohammad Toha meminta masyarakat tetap menunggu hasil Formal dari masing-masing Komisi Pemilihan Standar Daerah (KPUD).
Mohammad Toha mengatakan, proses pemungutan Bunyi Kepada Pilkada serentak 2024 telah dilakukan di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Walaupun hasil Formal belum diumumkan, masyarakat sudah disuguhi hasil hitung Segera yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Menurut Pasal 19 ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan Standar (PKPU) No. 9/2022 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada, hasil quick count baru boleh dipublikasikan paling Segera dua jam setelah jadwal pemungutan Bunyi berakhir. Pemungutan Bunyi dimulai pukul 07.00 Tamat 13.00. Jadi, Sekeliling pukul 15.00, hasil quick count Bisa dipublikasikan.
Mohammad Toha mengatakan, hasil hitung Segera Bisa menjadi gambaran dalam mengetahui hasil sementara pilkada. Bukan menjadi rujukan Formal Kepada mengetahui hasil final pilkada. Karena, KPUD Lagi melakukan rekapitulasi hasil pemungutan Bunyi.
Hasil Formal Pilkada 2024 baru akan disampaikan Sekeliling 19 hari setelah pemungutan Bunyi, Ialah pada 16 Desember mendatang. KPU masing-masing daerah akan melakukan rekapitulasi berjenjang.
“Boleh saja masyarakat menerima hasil quick count, tapi Segala pihak harus tetap menunggu hasil Formal KPU,” ungkap legislator asal Dapil Jawa Tengah V itu.
Jadi, bagi para pendukung yang calonnya menang menurut hasil quick count, mereka Tak boleh bergembira atau merayakan berlebihan. Karena, hasil hitung Segera bukanlah penghitungan Formal dari KPU.
Sedangkan, bagi masyarakat yang jagoannya kalah menurut hasil quick count, mereka harus tetap bersabar menunggu hasil Formal. Mereka jangan Tamat terpancing emosi, kemudian meluapkan kemarahan.
“Masyarakat harus tetap tenang dan kondusif. Jangan terpancing atau terprovokasi. Kita tunggu hasil resminya nanti. Kalah dan menang dalam pemilihan Standar itu hal yang Normal. Saya Pasti masyarakat semakin dewasa menyikapi hasil pilkada,” beber politisi Natalis Sukoharjo itu.
Menurut data KPU, Terdapat 1.557 Kekasih calon pada Pilkada 2024. Rinciannya, 103 paslon gubernur dan wakil gubernur, 1.169 paslon bupati dan wakil bupati, serta 285 paslon wali kota dan wakil wali kota.
Sementara pemilihan dengan satu paslon atau calon tunggal terdapat 37 paslon. 1 paslon gubernur dan wakil gubernur, dan 31 paslon bupati dan wakil bupati, serta 5 paslon wali kota dan wakil wali kota.
Sedangkan daftar pemilih tetap pada Pilkada 2024 sebanyak 203.657.354 pemilih. Rinciannya, 101.645.993 Lelaki dan 102.011.361 Perempuan. Terdapat 435.296 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. (Ykb/P-3)