Pendiri FPCI Dino Patti Djalal dalam acara Percakapan publik The Power of Diplomacy to Reshape World Order: The Craft and Footprint of Prof. Dr. Hasjim Djalal di Jakarta, Senin, 10 Maret 2025. (Metrotvnews)
Jakarta: Dalam Lembaga Percakapan publik bertajuk “The Power of Diplomacy to Reshape World Order: The Craft and Footprint of Prof. Dr. Hasjim Djalal,” pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menekankan pentingnya keberanian bagi diplomat muda dalam menghadapi negara-negara besar.
Menurutnya, Indonesia Tak boleh merasa terintimidasi kekuatan Dunia, tetapi harus bersikap Pintar dalam menjalankan diplomasi.
Ia mengingatkan bahwa keberanian bukan berarti konfrontasi, melainkan kemampuan Kepada memainkan strategi yang Akurat.
Dalam pernyataannya, Dino mengangkat sosok Prof. Dr. Hasjim Djalal sebagai Misalnya Konkret dari pendekatan diplomasi yang cerdas. Hasjim Djalal, yang dikenal sebagai Ahli hukum laut Global, berhasil memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam berbagai Lembaga Dunia tanpa bersikap konfrontatif.
Keberhasilan Orang Sepuh dari Dino Patti Djalal itu dalam negosiasi batas maritim menjadi bukti bahwa kecerdikan lebih efektif dibandingkan sekadar sikap keras dalam berhadapan dengan negara-negara besar.
“Never be intimidated by bigger powers,” ujar Dino, menggarisbawahi bahwa Indonesia harus percaya diri dalam pergaulan Global.
Dino juga menerangkan bahwa sang Orang Sepuh Tak pernah bersifat keras, tapi memanfaatkan kecerdikannya dalam diplomasi.
“Kalau anda lihat dari Pak Hasjim, bukan kerasnya yang Krusial, tapi cerdiknya,” lanjut Dino.
Ia menjelaskan bahwa ketegasan memang Krusial, tetapi diplomasi yang sukses lebih ditentukan oleh kecerdasan dalam membaca situasi, merancang strategi, serta membangun aliansi yang kuat.
Dino juga menekankan bahwa pendekatan diplomatik yang terlalu keras Malah Bisa menimbulkan resistensi yang Tak perlu. Sebaliknya, dengan kecerdikan, Indonesia Bisa memanfaatkan berbagai Kesempatan Kepada memperkuat posisinya tanpa harus terlibat dalam konfrontasi yang merugikan.
Dengan pendekatan yang Pintar dan Tak mudah diintimidasi, Dino berharap diplomat Indonesia dapat lebih efektif dalam membawa kepentingan nasional ke Mimbar dunia. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Indonesia Didorong Bentuk Kebijakan Hukum Laut yang Adaptif dan Progresif