Liputanindo.id – Diet keto menjadi salah satu program diet yang dikenal cepat dalam menurunkan berat badan. Tetapi, penerapan diet keto ternyata masih penuh pro dan kontra hingga saat ini.
Pro dan kontra ini muncul karena diet ini menerapkan konsumsi lemak yang tinggi, tetapi rendah karbohidrat. Dilansir dari Healthline, pada diet keto, seseorang akan mengonsumsi kurang dari 50 gram karbohidrat per hari, yang diperlukan untuk mencapai ketosis.
Ketosis adalah proses alami di dalam tubuh yang terjadi ketika tubuh kehabisan karbohidrat sebagai sumber energi utama, sehingga mengambil cadangan lemak untuk dijadikan energi. Proses ini dapat menghasilkan badan keton, molekul yang dapat digunakan untuk energi.
Dengan demikian, penurunan berat badan lewat diet keto memang akan berlangsung lebih cepat. Mengurangi karbohidrat berarti akan menurunkan kadar air, yang akan terlihat dengan cepat perubahan tubuh ketika ditimbang.
Penelitian juga menunjukkan, jenis keton tertentu yang dilepaskan selama ketosis mungkin berperan dalam penekanan nafsu makan, yang membuatnya lebih mudah untuk mempertahankan defisit kalori. Mengonsumsi makanan rendah karbohidrat juga dapat memudahkan tubuh membakar lemak, hingga berat turun dengan cepat.
Tetapi, dengan mempertahankan hanya mengonsumsi karbohidrat 50 gram sehari saat diet keto, maka tubuh tidak memperoleh nutrisi penuh. Ini lantaran batasan 50 gram kabohidrat tidak memberikan ruang untuk mengonsumsi sayuran dan buah.
Padahal sayur dan buah juga sumber utama vitamin dan mineral penting bagi tubuh, yang semuanya berperan dalam menjaga kesehatan sel. Terutama, diet keto seringkali rendah vitamin A, E, dan B6, serta folat, kalsium, magnesium, potasium, dan besi.
Hal tersebut juga bisa memengaruhi pencernaan tubuh. Sumber serat yang bisa diperoleh dari sayuran dan buah akan berkurang jika melakukan diet keto, yang tentunya dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan sembelit.
Dengan berbagai pro kontra, dampak positif dan negatif diet keto tersebut, maka diet ini tidak begitu disarankan, terlebih jika dilakukan dalam jangka panjang. Bukan ada juga data jangka panjang mengenai keamanan diet ini.
Mengikuti diet keto memerlukan banyak perencanaan makan dan persiapan makanan. Pengawasan dari dokter atau ahli gizi juga sangat diperlukan dalam melakukan diet ini, untuk menghindari terjadinya hal membahayakan bagi tubuh.