Jangan Biarkan PHK Menjalar

NASIB buruh di negeri ini dirasa kian pahit. Demi menjelang kampanye politik, kerap mendapat janji dan pujian manis. Tetapi, selepas kampanye, buruh seakan menjadi layang-layang putus. Mereka harus berjuang sendirian menghadapi beratnya hidup.

Setidaknya, itulah nasib yang dialami dan dijalani belasan ribu buruh yang harus menelan pil pahit pemutusan Interaksi kerja (PHK) sepanjang tahun ini. Para buruh tersebut menjadi pengangguran terbuka di bulan Ramadan lantaran sejumlah pabrik tempat mereka bekerja ambruk.

Sebut saja, buruh Sanken Indonesia, PT Danbi Dunia, PT Bapintri, dan yang termasif ialah pemberhentian pekerja yang terjadi di PT Sri Rejeki Isman atau Sritex Tbk. Pabrik-pabrik tersebut tutup karena berbagai Argumen. Terdapat yang karena kebijakan dari investor Buat menutup lini produksi di Indonesia dan Terdapat yang karena kondisi pailit.

Cek Artikel:  Memveto Putusan MK

Negara memang sudah hadir di beberapa kasus tersebut. Sebagaimana aparat negara yang bernama pemerintah sudah berulang kali menggelar rapat, mengeluarkan instruksi, dan menebar janji terkait dengan Sritex. Hanya, kurang bukti.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi sempat meresmikan perluasan pabrik Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 2017. Dan, di akhir masa jabatannya, tanda-tanda keambrukan pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara itu mulai mencuat. Jokowi Tiba memanggil sejumlah pembantunya pada Juni 2024 Buat membahas keambrukan industri tekstil.

Di satu sisi, pemerintahan Jokowi berjanji mencegah kerontokan industri tekstil dalam negeri. Di sisi lain, Bukan kunjung mengoreksi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang mempermudah impor tekstil dan produk tekstil di kala terjadi overproduksi di Tiongkok.

Cek Artikel:  Memupus Perlawanan Ghufron

Rezim pun berganti. Beberapa hari setelah dilantik pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo memberikan instruksi dan langkah kepada empat menteri agar menjaga perusahaan Dapat tetap berjalan.

Jajaran pembantunya pun beraksi. Mereka mendatangi Letak pabrik di Jawa Tengah. Mereka meminta buruh percaya bahwa pemerintah akan memberikan solusi terbaik. Dengan gegap gempita negara berjanji berjuang Berbarengan buruh.

Bahkan, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel, di hadapan karyawan Sritex pada 15 November 2024, menyatakan lebih Bagus kehilangan jabatan daripada Menyantap ribuan karyawan PT Sritex di-PHK. Terbukti, usaha tekstil yang mulai berdiri pada 1966 itu akhirnya Formal pailit pada 1 Maret. Dan, Noel Bukan kehilangan jabatannya.

Cek Artikel:  Bayar Lunas Kasus Harun Masiku

Prabowo Kembali-Kembali memerintahkan bawahannya agar Dapat memastikan para buruh Dapat kembali bekerja. Selain itu, mengawal pemenuhan kompensasi PHK dan hak normatif lain kepada buruh yang terkena PHK. Kali ini, publik dan kaum buruh Dapat menilai, apakah sekadar janji atau bukti.

Apa yang terjadi dengan gelombang PHK di berbagai industri adalah persoalan serius, sangat serius, lebih-lebih di tengah merosotnya daya beli masyarakat. Maka, menanggapi badai PHK dengan solusi janji bakal kian memukul pekerja. Karena itu, lakukan segera langkah radikal agar PHK Bukan kian menjalar. Di sini janji negara hadir akan dibuktikan.

 

Mungkin Anda Menyukai